kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Smelter feronikel Halmahera Timur tersendat pengadaan listrik, ini kata Antam


Selasa, 30 Juni 2020 / 19:28 WIB
Smelter feronikel Halmahera Timur tersendat pengadaan listrik, ini kata Antam
ILUSTRASI. PT Aneka Tambang (antam) Tbk ANTM terus mendorong percepatan proyek hilirisasi yang sedang berjalan saat ini selesai tepat waktu. Setelah menyelesaikan Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomala pomalaa (P3FP) di Sulawesi Tenggara, perusahaan saat ini sedan


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konstruksi proyek smelter feronikel di Halmahera Timur yang dikerjakan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) selaku anak usaha holding pertambangan BUMN, Mining Industry Indonesia atau MIND ID sebenarnya sudah hampir rampung. Namun, proyek ini masih terkendala pengadaan pembangkit listrik.

Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak menyampaikan, perkembangan proyek smelter feronikel Halmahera Timur saat ini sudah mencapai 97,98%. Hanya saja, proyek tersebut menjadi tertunda lantaran belum ada aliran listrik.

Baca Juga: Proyek hilirisasi holding tambang terhambat pandemi Covid-19 dan pasokan listrik

MIND ID pun sudah menugaskan direksi ANTM untuk mengurus pengadaan listrik tersebut dengan berkoordinasi bersama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

“Akhir bulan ini PLN harusnya akan menjawab, apakah mereka akan sediakan listrik atau kami mesti cari pihak ketiga,” ujar dia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (30/6).

Jika masalah pengadaan listrik ini terus berlarut, dikhawatirkan akan merugikan investasi yang sudah dikeluarkan MIND ID yang notabene mencapai US$ 289 juta.

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Aneka Tambang Dana Amin menjelaskan, proyek smelter Halmahera Timur sejatinya sudah mulai digagas sejak tahun 2012 silam. Proyek ini terbagi menjadi dua bagian, yakni berupa proyek konstruksi smelter dan proyek pengadaan listrik untuk smelter tersebut.

Masing-masing proyek diawali dengan proses tender. Dalam hal ini, proyek pengerjaan konstruksi smelter feronikel digarap oleh PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sedangkan proyek pengadaan listrik dikerjakan oleh konsorsium BGP. Proses kedua proyek ini berjalan secara paralel.

“Sampai Juli 2019 proyek pengadaan listrik terhambat karena mereka (konsorsium) mengalami gangguan keuangan sehingga akhirnya dibatalkan. Namun, konstruksi smelter tetap jalan,” papar dia.

Baca Juga: Proyek Smelter Banyak yang Tertunda Karena Terganjal Masalah Pendanaan

Sejak ditunjuk sebagai Direktur Utama jelang akhir tahun lalu, Dana Amin mengaku, pihaknya sudah diberi tugas secara khusus untuk mengurus pengadaan listrik untuk smelter feronikel di Halmahera Timur.

“Kami sudah bicara panjang lebar dengan PLN dan didukung juga oleh Kementerian BUMN,” tandas dia.

Berdasarkan paparan MIND ID, Smelter Feronikel Halmahera Timur ditargetkan beroperasi pada tahun 2021. Kapasitas produksi feronikel di smelter ini tercatat sebesar 13.500 TNi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×