kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Smelter Katoda Milik Freeport di Gresik Beroperasi Penuh pada Januari 2025


Selasa, 08 Oktober 2024 / 20:24 WIB
Smelter Katoda Milik Freeport di Gresik Beroperasi Penuh pada Januari 2025
ILUSTRASI. Smelter katoda tembaga di Manyar, Gresik, Jawa Timur milik Freeport diperkirakan akan berproduksi pada Januari 2025 ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/aww.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Smelter katoda tembaga di Manyar, Gresik, Jawa Timur milik Freeport diperkirakan akan berproduksi secara penuh pada Januari 2025

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas optimistis fasilitas pengelolaan dan permunian (smelter) katoda tembaga di Manyar, Gresik, Jawa Timur akan berproduksi secara penuh pada Januari 2025. Sebelumnya, PTFI menyatakan kapasitas input konsentrat smelter akan mencapai 100% pada Desember 2024.

Freeport memproyeksikan smelter katoda dengan investasi senilai Rp 56 triliun ini akan menghasilkan 900.000 ton sampai 1 juta ton katoda.

Baca Juga: Smelter Freeport Segera Beroperasi, Intip Rekomendasi Saham AKR Corporindo (AKR)

"Kami akan menyediakan nanti mulai bulan Januari akan 100% dimurnikan di dalam negeri. 100% yang akan menghasilkan tembaga kira-kira sekitar 900.000 ton sampai 1,1 juta ton tergantung keadaan tambangnya seperti apa. Dan hasilnya adalah 99,9% furnace of copper, furnace of gold, furnace of silver. Jadi disitulah kewajiban hilirisasi penambang itu selesai," kata Tony dalam BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta, Selasa (8/10).

Tony menuturkan smelter katoda sebenarnya sudah mulai berproduksi tetapi butuh adaptasi karena pabrik peleburan tembaga single line terbesar di dunia dan bukan proyek yang mudah.

"Sudah dalam tahap produksi, sudah mulai produksi walaupun memang masih diperlukan beberapa penyesuaiannya. Karena itu smelter single line tembaga terbesar di dunia, bukan proyek yang mudah," ujar Tony.

Baca Juga: Aset MIND ID Tumbuh 57,22% dalam Lima Tahun, Capai Rp 260 Triliun

Tony menambahkan, proyek smelter ini harus membayar bea keluar dan membayar penalti lantaran terlambat terkendala pandemi Covid-19.

Sebelumnya, kapasitas input konsentrat tembaga ke smelter tersebut akan mencapai 100% pada Desember 2024 sebesar 1,7 juta ton. PTFI awalnya memproyeksikan smelter Manyar akan mulai melakukan produksi katoda tembaga pada Agustus 2024. Namun, Presiden Joko Widodo baru meresmikan produksi smelter tersebut pada Senin September 2024.

Selanjutnya: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Melambat pada Semester II 2024

Menarik Dibaca: Agritech Koltiva Bantu Rantai Pasokan Produk Pertanian Bisa Terlacak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×