Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk masih belum melihat ada lonjakan tinggi di untuk pasar semen di Sumatera Selatan. Namun, perusahaan semen pelat merah ini masih menjaga presentase penguasaan pasar di Suatera
Sekretaris Perusahaan SMGR Agung Wiharto menjelaskan, pasar semen Sumatera memberii kontribusi 22% terhadap pasar semen nasional. Adapun area Jawa masih menjadi terbesar yakni 55% sampai 56%. "Sumatera bagian Utara masih terbesar secara konsumsi. Terbesar di area Sumatera, Riau dan Aceh," papar Agung kepada KONTAN,Jumat (20/5).
Untuk daerah Sumatera bagain Selatan, Agung melihat belum ada peningkatan permitnaan secara drastis. Walaupun ada beberapa proyek pembangunan di area tersebut.
Semen Indonesia menyadari di area tersebut mulai diisi pemain seperti Holcim, Indocement dan juga Semen Baturaja. Beruntung, perusahaan ini punya anak usaha yakni PT Semen Padang untuk bisa memasok semen ke area Sumatera. Selain itu SMGR juga punya packing plant di Lampung. "Pangsa pasar kami di Sumatera tahun lalu mencapai 45%. Tahun ini kita upayakan sama," jelas Agung.
Selain itu, SMGR juga punya strategi penguatan produk, dan juga menggandeng mitra baru. Agung berharap proyek properti dan juga infrastruktur terus berjalan sehingga bisa ada kenaikan permintaan semen.
Sedangkan untuk pembangunan pabrik di Sumatera bagian Selatan, SMGR belum ada rencana. "Untuk pabrik perlu kajian dalam soal ketersediaan bahan baku, energi, dan bagimana pengiriman lewat pelabuhan," tandasnya.
Strategi penurunan harga jual menurutnya tidak akan diambil. Mengingat tahun lalu, harga jual semen rata-rata turun hingga 8%. "Tahun ini kami harapkan tidak turun lagi karena harga bahan baku batubara juga naik," katanya. Adapun saat ini batubara merupakan komponen terbesar untuk bahan baku semen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News