Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) melihat peluang ekspor komponen otomotif yang semakin terbuka lebar di tengah pertumbuhan industri kendaraan dan alat berat global.
Dengan kontribusi ekspor yang mencapai sekitar 63% dari total penjualan, SMSM terus menggenjot ekspansi pasar luar negeri sebagai pendorong utama kinerja ke depan.
Wakil Direktur Utama SMSM, Ang Andri Pribadi, mengatakan bahwa perseroan secara aktif mengeksplorasi pasar ekspor di negara-negara dengan pertumbuhan pesat di sektor otomotif, alat berat, dan kendaraan komersial.
"Fokus kami tetap pada segmen heavy-duty application dan aftermarket/replacement, karena kebutuhan komponen di segmen ini cenderung tinggi dan stabil. Produk kami didesain untuk operasional berat, dengan siklus perawatan rutin, sehingga sesuai dengan kebutuhan pasar,” jelasnya kepada KONTAN, Selasa (3/6).
Baca Juga: Segmen Alat Berat dan Kendaraan Komersial Jadi Penopang Utama Pertumbuhan SMSM
Selain negara-negara maju, SMSM juga membidik pasar berkembang yang sedang gencar membangun infrastruktur transportasi dan logistik. Pasar-pasar ini dinilai potensial karena memerlukan komponen berkualitas tinggi untuk mendukung performa kendaraan operasional dan alat berat.
Untuk menunjang daya saing di pasar ekspor, SMSM mengandalkan sertifikasi mutu internasional, performa produk yang terbukti di medan berat, dan efisiensi dalam rantai pasok global.
“Kami terus memperkuat keunggulan kompetitif agar bisa menjangkau pasar yang lebih luas dan mengurangi ketergantungan pada wilayah tertentu,” ujar Andri.
Memasuki kuartal II-2025, SMSM menargetkan pertumbuhan penjualan yang bersifat konservatif, dengan fokus utama pada peningkatan volume ekspor, optimalisasi kapasitas produksi, serta pengendalian biaya operasional. Diversifikasi pasar ekspor juga menjadi prioritas agar bisnis tetap resilien di tengah dinamika global.
Terkait pergeseran menuju kendaraan listrik (EV), SMSM menyatakan telah memiliki sekitar 70 part number (PN) yang relevan dengan kendaraan listrik. Namun demikian, Andri menilai bahwa dampaknya terhadap bisnis saat ini masih terbatas.
Menurutnya, populasi EV global masih jauh lebih kecil dibanding kendaraan konvensional. Selain itu, mayoritas kebutuhan komponen EV masih berorientasi ke OEM.
"Karena itu, fokus utama kami tetap pada pasar aftermarket dan heavy-duty, yang saat ini berkontribusi paling besar terhadap pendapatan dan profitabilitas,” pungkasnya.
Baca Juga: Selamat Sempurna (SMSM) Tebar Dividen Rp 230,34 Miliar, Cek Jadwal Lengkapnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News