Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) terus memperkuat eksistensinya di tengah ketatnya persaingan industri komponen otomotif dan pergeseran menuju elektrifikasi kendaraan.
Emiten komponen otomotif itu, menempatkan segmen alat berat dan kendaraan komersial sebagai tulang punggung pertumbuhan berkelanjutan ke depan.
Wakil Direktur Utama SMSM, Ang Andri Pribadi, mengatakan bahwa perusahaan secara aktif menyesuaikan arah strateginya, dengan tetap fokus pada pasar heavy-duty applications dan segmen aftermarket/replacement, yang selama ini menjadi kekuatan utama SMSM.
"Di tengah tren elektrifikasi dan ketatnya persaingan industri, kami menjaga efisiensi operasional dan fleksibilitas produksi. Kami juga terus mengembangkan produk yang kompatibel dengan sistem kendaraan listrik, untuk memastikan keberlanjutan bisnis jangka panjang," ujar Andri kepada KONTAN, Selasa (3/6).
Baca Juga: Selamat Sempurna (SMSM) Tebar Dividen Rp 230,34 Miliar, Cek Jadwal Lengkapnya
Saat ini, segmen alat berat dan kendaraan komersial menjadi fokus utama dalam pengembangan produk SMSM. Salah satunya adalah penguatan lini heavy-duty filters yang dirancang khusus untuk mesin-mesin alat berat yang beroperasi di kondisi kerja ekstrem.
Andri menambahkan bahwa SMSM aktif mengintegrasikan masukan dari pelanggan fleet maupun OEM dalam proses pengembangan produk. “Kami mengembangkan produk berbasis kebutuhan nyata operasional, mulai dari pertambangan, konstruksi, hingga logistik berat,” jelasnya.
Dengan langkah ini, SMSM berharap dapat mempertahankan pertumbuhan yang solid dan memperluas pangsa pasar, terutama di tengah tantangan global seperti fluktuasi harga bahan baku dan tekanan biaya logistik.
Sebagai informasi, SMSM membukukan penjualan neto sebesar Rp 1,25 triliun pada kuartal I-2025, tumbuh 7,76% yoy. Sementara laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 22,48% yoy menjadi Rp 265,02 miliar.
Baca Juga: Selamat Sempurna (SMSM) Kantongi Pendapatan Dividen dari Anak Usaha Rp 60,32 Miliar
Selanjutnya: Banyak Tantangan, Mampukah Saham Alibaba Bangkit dalam 10 Tahun ke Depan?
Menarik Dibaca: Masuk Bulan Juni Baru 15% Wilayah Indonesia Masuk Musim Kemarau 2025, Ini Penyebabnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News