Reporter: Handoyo | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk minyak goreng diproyeksi akan membuat biaya produksi meningkat. Untuk setiap liter kemasan minyak goreng, setidaknya akan menambah biaya sekitar Rp 300.
Sahat Sinaga, Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) mengatakan, dengan diberlakunya SNI tersebut pada tahun 2015 mendatang maka dipasaran tidak akan ada lagi minyak goreng curah.
Dalam memenuhi SNI tersebut, setidaknya perusahaan produsen minyak goreng harus melakukan penambahan vitamin dengan biaya sekitar Rp 50 per liter, untuk kandungan minimal 45 international unit. Selain itu, tambahan untuk biaya pengemasannya sekitar Rp 250 per ukuran 1 liter.
Berdasarkan catatan GIMNI, saat ini jumlah minyak goreng curah yang beredar di pasaran mencapai 3,7 juta ton. "Tidak mudah setiap produsen (minyak goreng) mengikuti standar," kata Sahat, Rabu (25/6). Dengan tambahan biaya ini pula maka bisa jadi harga minyak goreng akan naik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News