kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tingkat konsumsi migor tahun ini diprediksi naik 1,5%


Jumat, 28 Januari 2011 / 08:11 WIB
Tingkat konsumsi migor tahun ini diprediksi naik 1,5%


Reporter: Herlina KD | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Seperti layaknya komoditas lain yang ikut bertumbuh seiring pertumbuhan ekonomi, tahun ini konsumsi minyak goreng nasional diperkirakan juga akan meningkat.

Ketua Gabungan Industri Minyak Nabati Idonesia (GIMNI) Sahat Sinaga mengatakan tahun ini setidaknya konsumsi minyak goreng nasional akan tumbuh sekitar 1,5%. "Ekonomi negara kita berkembang, jadi konsumsi minyak goreng juga naik," ujarnya di Jakarta Kamis (27/1).

Ia mengatakan, tahun 2010 lalu konsumsi minyak goreng nasional tercatat sebesar 3,2 juta ton. Dari jumlah itu, sebanyak 12% adalah minyak goreng kemasan, sebanyak 25% merupakan minyak goreng bulky yang dikemas dalam drum atau plastik, sementara sisanya sebanyak 63% adalah minyak goreng curah.

Sahat bilang, tahun ini konsumsi minyak goreng nasional hanya akan naik menjadi sekitar 33 juta ton. Tapi kenaikan konsumsi minyak goreng nasional ini, kata Sahat, bukan disebabkan karena kenaikan daya beli masyarakat, melainkan karena pertumbuhan penduduk.

Asal tahu saja, tahun lalu tingkat konsumsi minyak goreng nasional sebesar 13,5 kg per kapita per tahun. "Tahun ini konsumsi migor per kapita paling juga hanya naik 1,5%," ungkap Sahat.

Harus diakui, untuk minyak goreng, mayoritas Indonesia masih mengkonsumsi minyak goreng curah. Karenanya, pemerintah melakukan upaya konversi minyak goreng curah ke minyak goreng kemasan melalui program minyaKita. Beberapa waktu lalu Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Subagyo mengatakan tahun ini Kemendag akan melakukan program konversi 10% dari migor curah ke MinyaKita yaitu sekitar 2,5 juta ton - 3 juta ton.

Tahun ini, Kemendag menyiapkan alokasi anggaran subsidi untuk minyaKita sebesar Rp 250 miliar. Saat ini ada sekitar 24 produsen minyak goreng yang mendaftar untuk ikut serta dalam program ini. Tapi dari jumlah itu, hanya sebagian yang aktif memproduksi minyaKita. Pemerintah berharap, dengan adanya program ini, masyarakat kelas menengah ke bawah yang biasa menggunakan minyak goreng curah akan bisa beralih ke minyaKita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×