Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan belum ada keputusan final untuk kelanjutan proyek Pipa Cirebon-Semarang pasca proyek tersebut tak dilanjutkan PT Rekayasa Industri (Rekind).
Anggota Komite BPH Migas Jugi Prajogio menuturkan keputusan terkait kelanjutan proyek Cisem akan disampaikan pada Februari mendatang.
"Bakrie and Brothers (BNBR) baru calon pemenang. Akan jadi pemenang setelah siapkan performance bond," kata Jugi kepada Kontan.co.id, Jumat (29/1).
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka opsi untuk mendorong pembangunan proyek pipa transmisi Cirebon-Semarang yang mangkrak sejak 2006 silam.
Baca Juga: ESDM buka opsi garap proyek pipa Cisem pakai APBN, BPH Migas menolak
Kepala Seksi Penyiapan Program Pemanfaatan Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Rizal Fajar Muttaqin mengatakan, sesuai arahan Menteri ESDM, Arifin Tasrif maka pembangunan dua proyek pipa transmisi direncanakan akan dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Arahan Pak Menteri untuk ruas Dumai-Sei Mangkei dan Cirebon-Semarang kami sedang jajaki kemungkinan penggunaan APBN," kata dia dalam diskusi Indonesian Gas Society, Rabu (27/1).
Rizal menjelaskan, pertimbangan penggunaan dana APBN untuk kedua proyek tersebut bertujuan untuk meringankan beban industri pengguna gas.
Nantinya, industri yang menjadi konsumen gas dari kedua proyek tidak akan terbebani dengan toll fee.
Kendati demikian, Rizal memastikan secara khusus untuk proyek pipa transmisi Cirebon-Semarang, pihaknya masih menanti kajian yang dilakukan oleh Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas).