Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), pengelola ekspedisi Anteraja menyebutkan, insentif pemerintah senilai Rp 500 miliar untuk subsidi ongkos kirim (ongkir) belanja online, dengan masa berlakun H-10 dan H-5 Lebaran, belum ada petunjuk dan pelaksanaan alias juklaknya.
"Kami belum mendapat petunjuk yang jelas seperti apa. Dan kemungkinan kalau subsidi itu bisa via PT. Pos Indonesia," ujar Presiden Direktur ASSA, Prodjo Sunarjanto kepada Kontan, Rabu (7/4).
Dengan demikian, insentif tersebut belum dirasakan efeknya pada pengiriman express Anteraja.
Baca Juga: Anggaran Rp 500 miliar untuk subsidi ongkir di hari belanja online jelang Lebaran
Lebih lanjut, Prodjo mengatakan, pihaknya tidak menyiapkan strategi khusus dalam menyambut Ramadan dan Lebaran.
Ia bilang, biasanya ada penambahan volume pengiriman barang sekitar 30% dari biasanya selama Ramadan dan Labaran. Anteraja menargetkan rata-rata pengiriman bisa mencapai 400.000 parsel per hari hingga akhir tahun 2021. Sekarang ini rata-rata volumenya di 300.000-350.000 per hari.
Untuk mencapai target tersebut, Anteraja tengah menambah jumlah kurir dan lokasi operasional. Hal ini juga karena bisnis AnterAja sedang membangun jaringan dalam rangka memperluas jangkauan.
Sementara itu, di pengujung tahun 2020, Anteraja berhasil meningkatkan volume pengiriman mencapai lebih dari 500% dibandingkan dengan akhir tahun 2019.
Selanjutnya: Daya tarik belanja online bisa berkurang, diskon harga bakal diatur pemerintah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News