kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Soal Merger Perusahaan BUMN, PTPP Masih Tunggu Arahan Kementerian BUMN


Senin, 14 Agustus 2023 / 22:00 WIB
Soal Merger Perusahaan BUMN, PTPP Masih Tunggu Arahan Kementerian BUMN
ILUSTRASI. PT PP Tbk (PTPP) masih menunggu arahan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait merger BUMN.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Tbk (PTPP) masih menunggu arahan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait merger atau penggabungan dari beberapa perusahaan BUMN. 

“Sampai dengan saat ini masih menunggu arahan terkait hal tersebut dari Kementerian BUMN,” kata Corporate Secretary PT PP Bakhtiyar Efendi saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (14/08).

Sebelumnya, isu terkait penggabungan beberapa perusahaan BUMN memang santer terdengar. 

Baca Juga: Proyek IKN Menghijaukan Kinerja BUMN Konstruksi, PTPP Cetak Kenaikan Laba 11,08%

Berdasarkan catatan Kontan, pada awal Mei 2023 Erick Thohir sempat menyampaikan konsolidasi di dalam tubuh BUMN akan dibagi menjadi dua segmen yakni perusahaan karya skala kecil dan skala besar.  

Untuk perusahaan BUMN karya skala kecil akan diserahkan pada PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan Danareksa untuk digabungkan dengan skema merger. 

Untuk perusahaan besar, seperti PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dan Hutama Karya (HK) masih dalam kajian. 

Yang terbaru, HK telah mengeluarkan pernyataan akan menjadi perusahaan induk Waskita. Ini terjadi usai Waskita gagal menerima penyertaan modal negara (PMN). 

Sambil menunggu keputusan, Bakhtiyar mengatakan perseroaan akan fokus dalam meningkatkan pendapatan dan laba memasuki semester II-2023.

“PTPP akan terus mengikuti tender proyek yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan BUMN dimana proyek-proyek tersebut memiliki sumber pendanaan yang pasti. Selain itu perusahaan juga secara selektif mengikuti tender swasta yang prospektif,” jelas dia. 

Strategi lain yang akan diterapkan adalah PTPP akan terus mengoptimalkan burn rate agar target penjualan dapat tercapai. Diperkuat dengan faktor-faktor pendukung lainnya yaitu memperkuat manajemen risiko, tata kelola dan sumber daya; peningkatan inovasi, teknologi digital, value engineering; dan perkuatan sinergi dengan anak usaha. 

Baca Juga: Menanti Langkah Pemerintah Menuntaskan Penyelamatan BUMN Karya

“Faktor pendukung tersebut diperkuat dengan pengembangan sistem ERP yang telah diterapkan sejak tahun 2016,” jelasnya. 

Untuk diketahui berdasarkan laporan keuangan PTPP berhasil mencetak laba bersih senilai Rp 124 miliar di semester I-2023. Pencapaian ini tumbuh 11,08% jika dibandingkan perolehan laba di semester I-2022 sebesar Rp 112 miliar.

“Di tahun 2023, PTPP menargetkan pendapatan senilai Rp 21,59 triliun dan laba senilai Rp 421 miliar,” tutup Bachtiar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×