kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Soal mobil murah, Gakindo kecewa pada pemerintah


Kamis, 27 Desember 2012 / 14:00 WIB
Soal mobil murah, Gakindo kecewa pada pemerintah
ILUSTRASI. Pekerja mempersiapkan ruangan studio yang sudah dibuka, di CGV Grand Indonesia di Jakarta, Rabu (21/10/2020). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengaku kecewa terhadap pemerintah terkait dengan regulasi mobil murah dan ramah lingkungan. Sebab, regulasi mobil murah dan ramah lingkungan alias LCGC yang dicanangkan dua tahun lalu itu tak kunjung terbit.

Padahal, pemerintah sebelumnya sudah berkoar, aturan tersebut kelar tahun ini juga. Sementara, akhir tahun 2012 tinggal dua hari kerja lagi. Mulanya, industri otomotif memperkirakan aturan itu kelar akhir tahun ini.

"Saya monitor sampai Jumat pekan lalu, masih belum juga keluar (LCGC)," ujar Sudirman MR kepada KompasOtomotif, semalam (26/12). Sementara itu, keseriusan prinsipal otomotif untuk memproduksi mobil murah dan ramah lingkungan sudah ditunjukkan sejak awal tahun ini.

Bahkan prinsipal otomotif itu sudah mengumumkan tambahan investasi untuk membangun pabrik baru buat  memproduksi LCGC. Tak tanggung-tanggung, nilainya mencapai US$ 2,2 miliar atau setara dengan Rp 21,2 triliun. Mereka yang berkomitmen membangun pabrik mobil murah dan ramah lingkungan itu adalah Daihatsu, Toyota, Suzuki, Nissan dan Honda.

"Di sektor industri komponen, tambahan investasi sekitar US$ 2,5 miliar setara Rp 24,1 triliun.Semua masuk tahun ini," komentar Budi Darmadi, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, belum lama ini.

Bahkan program ini sudah berhasil menarik 35 jenis komponen yang tadinya belum diproduksi di Indonesia. Bahkan, Grup Astra dan bersama Daihatsu dan Toyota sudah memperkenalkan mobil LCGC-nya, yakni Ayla dan Agya sejak September 2012 lalu.

Bahkan, pesanan kedua mobil itu terus mengalir. Data terakhir yang masuk, Toyota sudah mengantongi 12.000 pesanan Agya dari seluruh Indonesia. "Tanpa regulasi kami belum bisa produksi dan tentu tidak bisa menjual meski banyak peminat," lanjut Sudirman.

Karena regulasi terus molor, Gaikindo saat ini sedang menyiapkan langkah-langkah tepat untuk mempertanyakan keseriusan pemerintah. "Kita tunggu awal tahun nanti. Kami mau bicara!" tegas Sudirman.

Meski tidak menjelaskan detail masalah yang akan dibicarakannya itu, dipastikan berkaitan dengan keseriusan pemerintah dengan program LCGC. Sejumlah komitmen investasi yang sudah ditunjukkan oleh beberapa prinsipal, tidak ditanggapi dengan serius oleh pemerintah. (Agung Kurniawan/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×