kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.424   4,00   0,02%
  • IDX 7.135   40,52   0,57%
  • KOMPAS100 1.039   8,52   0,83%
  • LQ45 810   7,92   0,99%
  • ISSI 223   0,32   0,15%
  • IDX30 424   4,06   0,97%
  • IDXHIDIV20 503   1,54   0,31%
  • IDX80 117   1,04   0,90%
  • IDXV30 118   -0,36   -0,30%
  • IDXQ30 139   0,96   0,70%

Jika beleid keluar, mobil murah Suzuki juga keluar


Kamis, 20 Desember 2012 / 07:35 WIB
Jika beleid keluar, mobil murah Suzuki juga keluar
ILUSTRASI. Pasukan dengan baju hazmat oranye berbaris selama parade paramiliter yang diadakan untuk menandai peringatan ke-73 berdirinya republik di alun-alun Kim Il Sung di Pyongyang, 9 September 2021.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Agen pemegang merek (APM) mobil Suzuki di Indonesia berminat untuk memproduksi mobil murah dan irit bahan bakar atau dikenal dengan Low Cost Green Car (LCGC). Namun, sama seperti APM lainnya, Suzuki mengaku akan memproduksi mobil tersebut jikalau regulasi tentang mobil LCGC sudah diteken pemerintah.

"Yah kita tunggu aturan LCGC-nya keluar dulu," kata Davy Tuilan, Direktur Penjualan PT SIS di Jakarta, Rabu (19/12). Jika aturan mengenai LCGC itu keluar akhir tahun 2012 ini juga, Suzuki berencana mengeluarkan mobil LCGC tersebut tahun 2013 mendatang.

"Namun hingga sekarang aturan tersebut belum keluar," tandas Davy yang berharap pemerintah segera mengumumkan aturan soal LCGC tersebut. Meskipun Suzuki sudah mempunyai perencanaan mengenai mobil LCGC, namun Davy enggan memberi membeberkannya kepada media.

Sebelumnya, Toyota  dan Daihatsu sudah mengumumkan mobil murah dan irit bahan bakarnya itu September lalu. Toyota mengusung Agya dan Daihatsu mengusung Ayla. Keduanya kini sukses meraih perhatian pasar.  

Walaupun sudah dipesan, keduanya sepakat belum mengeluarkan mobil itu sebelum regulasi LCGC diteken oleh pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×