kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Soal pengembangan Bandara Buntu Kunik Toraja, ini kata Menhub


Selasa, 29 Desember 2020 / 16:09 WIB
Soal pengembangan Bandara Buntu Kunik Toraja, ini kata Menhub
ILUSTRASI. Menhub Budi Karya Sumadi bilang, kehadiran Bandara Buntu Kunik di Tana Toraja, memberi kemudahan akses transportasi .


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, kehadiran Bandara Buntu Kunik di Kecamatan Mengkendek, Tana Toraja, Sulawesi Selatan memberi kemudahan akses transportasi ke Tana Toraja.

Kata Budi, sebelum keberadaan bandara tersebut, jarak antara Makassar ke Tana Toraja dapat ditempuh dengan waktu sekitar 9 jam perjalanan. Namun setelah adanya Bandara Buntu Kunik dapat mempersingkat waktu tempuh menjadi sekitar 30 menit atau setengah jam.

Pemerintah juga telah mengucurkan dana sekitar Rp 400 miliar – Rp 500 miliar untuk pembangunan pengembangan bandara tersebut. Budi menyebut, pihaknya menekankan aspek safety dalam rute penerbangan yang menuju Bandara Buntu Kunik.

Baca Juga: Menhub yakin serapan anggaran Kemenhub tahun ini capai lebih dari 95%

Budi mengatakan, Bandara Buntu Kunik Toraja dibangun di atas 3 gunung. Jadi untuk mencapai bandara tersebut hanya bisa dicapai melalui satu sisi karena sisi lainnya merupakan offcycle. Ia mengatakan, pesawat penumpang regional jarak pendek (model ATR 72) masih terbatas tapi aspek keamanan terjamin.

“Selanjutnya akan kami pelajari apa yang kita lakukan untuk (Bandara) Buntu Kunik Toraja,” kata Budi dalam diskusi virtual, Selasa (29/12).

Lebih lanjut, Budi mengatakan, pemerintah terus mendorong pengembangan dan pelayanan konektifitas udara. Hal ini dengan bekerjasama dengan stakeholder terkait misalnya Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II. Bandara di Bali juga terus didorong untuk menjadi super Hub agar semakin banyak wisatawan mancanegara ke Indonesia untuk selanjutnya mengunjungi destinasi-destinasi wisata lain di Indonesia.

"Hasilnya sudah nampak bahwa ranking layanan (Bandara) Soekarno-Hatta dan Bali meningkat," tutur Budi.

Selanjutnya: Tinjau Bandara Soetta, Menhub wanti-wanti penerapan protokol kesehatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×