Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - CILEGON. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, Pertamina menjadi salah satu yang akan dipertimbangkan untuk menjadi operator dari rencana pembangunan kilang minyak dengan kapasitas 1 juta barel per hari (bph).
Bahlil mengungkapkan, pemerintah tengah menyusun rencan untuk membangun kilang minyak sendiri sekaligus menjaga kualitas minyak.
"Nah menyangkut nanti akan diserahkan siapa nanti kita akan bahas. Saya pikir Pertamina salah satu yang harus kita pertimbangkan karena dia adalah BUMN yang di bidang energi," kata Bahlil di Cilegon, Banten, Kamis (13/3).
Pemerintah berencana membangun kilang minyak dengan kapasitas total 1 juta barel per hari (bph) di beberapa lokasi di Indonesia. Rencana ini merupakan revisi dari proyek sebelumnya yang hanya menargetkan pembangunan satu kilang berkapasitas 500.000 bph di Pulau Pemping, Kepulauan Riau.
Baca Juga: Pemerintah akan Bangun Kilang Minyak 1 Juta Barrel per Hari, Ini Lokasinya
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengonfirmasi perubahan rencana ini dengan menyebut bahwa pembangunan kilang akan tersebar di beberapa wilayah.
"Jadi Pak Menteri ESDM sudah menyampaikan revisi itu, tidak di satu titik, tetapi akan dibangun di beberapa titik. Jadi ada di Sumatera, Kalimantan, dan mungkin juga di kawasan timur Indonesia lain," kata Yuliot di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (12/3).
Namun, Yuliot belum memberikan kepastian mengenai kapasitas masing-masing kilang yang akan dibangun. Menurutnya, proyek ini masih dalam tahap konsolidasi dan akan disesuaikan dengan skala ekonomis.
Terkait nilai investasi proyek ini, Yuliot bilang perhitungan masih dilakukan sesuai dengan arahan terbaru pemerintah. Selain itu, proyek ini tetap mempertimbangkan integrasi dengan infrastruktur penyimpanan minyak di Pulau Pemping.
Baca Juga: Pembangunan Kilang Minyak 1 Juta Barel Bisa Hemat Devisa US$ 9 Miliar
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengumumkan pemerintah telah menaikkan target kapasitas proyek kilang minyak menjadi 1 juta bph, dari rencana awal 500.000 bph. Proyek ini akan didanai sebagian oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Perubahan ini merupakan hasil dari rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (10/3/2025). Menurut Bahlil, keputusan tersebut diambil untuk mengurangi ketergantungan impor BBM yang saat ini mencapai sekitar 1 juta bph.
"Tadi kami melakukan rapat untuk membahas implementasi teknis. Salah satu yang kami bahas adalah fokus pada refinery. Rencana awalnya membangun kilang berkapasitas 500.000 bph, tetapi karena kita masih mengimpor sekitar 1 juta bph, maka kapasitasnya ditingkatkan menjadi total 1 juta bph," ujar Bahlil.
Selain peningkatan kapasitas, proyek ini juga mengalami perubahan lokasi. Awalnya, pemerintah berencana membangun satu kilang besar di Pulau Pemping, namun kini proyek akan disebar di beberapa titik strategis, termasuk di Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Baca Juga: Kapan Kilang Minyak 1 Juta Barel Akan Dibangun? Kementerian ESDM Beri Bocorannya
Selanjutnya: IHSG Melemah 0,26% ke 6.647 pada Kamis (13/3), AKRA, ARTO, MAPI Top Losers LQ45
Menarik Dibaca: 5 Alasan Tersembunyi Kenapa Gula Darah Tinggi, Jangan Disepelekan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News