Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto
Tidak hanya beban pokok pendapatan yang ditekan, penurunan beban juga dialami di pos distribusi dan penjualan hingga 15,05% menjadi Rp 1,05 triliun. Efisisensi pada beban-beban tersebut mampu mengimbangi kenaikan beban keuangan yang naik 15,58% menjadi Rp 842,37 miliar.
Ke depan, perusahaan di bawah PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) itu belum memiliki rencana untuk melakukan ekspansi. Saat ini kondisi keuangan SMCB masih berat karena menanggung utang yang cukup besar.
Baca Juga: Penjualan Semen Indonesia Group (SMGR) mencapai 42,61 juta ton tahun lalu
Oleh karenanya, tahun ini SMCB tidak mengalokasikan capital expenditure (capex) atau alokasi belanja modal. "Ekspansi tidak ada, kami fokus sinergi untuk efisiensi," kata Agung lagi.
Ia menambahkan, langkah ekspansi akan maksimal jika dilakukan di tengah kondisi pasar semen bertumbuh dan persaingan pemain kurang ketat. Padahal yang terjadi saat ini, pasar semen stagnan, sementara persaingan pemain semen masih ketat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News