kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Solusi Bangun Indonesia (SMCB) masih bukukan rugi Rp 123 miliar


Rabu, 01 Mei 2019 / 10:49 WIB
Solusi Bangun Indonesia (SMCB) masih bukukan rugi Rp 123 miliar


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) membukukan pendapatan kuartal I 2019 menjadi Rp 2,35 triliun atau naik 2,8% dari periode sama 2018. Berkat kenaikan pendapatan tersebut, SMCB menurunkan tingkat kerugian 63% menjadi Rp 123 miliar dari kerugian periode sama 2018 yang Rp 332 miliar.

Corporate Communications Manager SMCB Diah Sasanawati mengatakan, untuk mengantisipasi kinerja pada kuartal II tahun ini , SMCB memproyeksikan pasar semen masih sulit karena cuaca yang belum stabil, melambatnya pembangunan sehubungan bulan Ramadan dan libur Hari Raya Idul Fitri mendatang, serta hasil pemilihan umum.

"Untuk itu, SMCB akan terus melakukan sinergi dengan Semen Indonesia Group untuk tetap berupaya meraih hasil positif, melalui optimalisasi aset, jaringan distribusi, serta melanjutkan program-program efisiensi yang terus berjalan," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (1/5).

Ia melanjutkan, sejak bergabung dengan Semen Indonesia Group, SMCB melakukan transformasi untuk mencapai sinergi dan memperbaiki kinerja perusahaan.

Melalui perluasan jangkauan pasar dan program-program efisiensi yang dilakukan secara internal, SMCB mampu mencetak laba sebelum bunga dan pajak penghasilan yang positif sebesar Rp 120 miliar, dibandingkan kerugian yang dialami pada kuartal pertama tahun 2018.

Asosiasi Semen Indonesia melaporkan penjualan semen di dalam negeri mengalami penurunan 0,2% atau sebesar 15,7 juta ton pada kuartal I tahun inj, sementara ekspor melonjak 97% menjadi 1,37 juta ton.

Lemahnya penjualan terutama terjadi di Pulau Jawa dan Sumatra, umumnya karena musim hujan yang masih berlangsung, anggaran belanja pemerintah yang belum terealisasi, serta suasana menjelang pemilihan umum (pemilu) lalu yang turut memberikan pengaruh pada laju proyek?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×