Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
"Penjelasannya panjang sekali," ucap Jokowi. "Pertanyaan saya, Bapak, Ibu, semuanya kan orang pintar-pintar, apalagi urusan listrik dan sudah bertahun-tahun. Apakah tidak dihitung, apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian sehingga kita tahu sebelumnya. Kok tahu-tahu drop," kata dia.
Saat mendengar penjelasan Sripeni hingga menanggapi, Jokowi tak sekali pun tampak tersenyum. Tanggapannya pun datar dan ada nada kekecewaan.
Sripeni lalu meminta waktu lagi untuk memberi penjelasan tambahan. Ia lalu kembali memberi penjelasan teknis yang menyebabkan gangguan ini tidak terantisipasi. Menanggapi itu, Presiden hanya meminta PLN segera melakukan perbaikan secepatnya.
Baca Juga: Tak sempat bulan madu, Plt Dirut PLN Sripeni Inten malah menghadapi krisis listrik
"Yang paling penting saya minta perbaiki secepat-cepatnya. Beberapa wilayah yang belum hidup segera dikejar dengan cara apa pun agar segera bisa hidup kembali," ucap Jokowi.
"Kemudian hal-hal yang menyebabkan peristiwa besar terjadi sekali lagi saya ulang jangan sampai terulang kembali. Itu saja permintaan saya. Oke, terima kasih," kata Kepala Negara. Tanggapan Jokowi pun relatif singkat. Tak sampai dua menit.
Setelah itu, Jokowi langsung pergi meninggalkan kantor PLN. Ia menolak meladeni wawancara dengan media massa. Jokowi berada di kantor pusat PLN selama 15-20 menit. Di tengah situasi yang rumit itu, perusahaan listrik pelat merah tersebut sedang tak mempunya direktur utama definitif. Bahkan, saat dimarahi Jokowi direksi PLN tak didampingi oleh Menteri BUMN Rini Soemarno.
Tak diketahui secara pasti mengapa Rini tak mendampingi Jokowi saat mendatangi Kantor Pusat PT PLN tersebut. Sedangkan pucuk pimpinan PLN saat ini masih diemban pelaksana tugas direktur utama, Sripeni Inten Cahyani.