kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Space DC bangun data center premium tier tiga di Indonesia


Rabu, 04 November 2020 / 17:58 WIB
Space DC bangun data center premium tier tiga di Indonesia
ILUSTRASI. Space DC mengumumkan peluncuran JAK2, yakni sebuah data center premium untuk pasar Asia Tenggara. Data Center ini berbasis di Jakarta


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penelitian terbaru dari Digital Realty dan Eco-Business yang bertajuk The Future of Data Centers in the Face of Climate Change, memperkirakan penggunaan data center akan tumbuh secara signifikan dalam lima tahun ke depan.

Dalam survei yang dilakukan terhadap lebih dari 200 orang pakar di Singapura, Malaysia dan Indonesia dari Mei hingga Juli 2020, 96% responden mengindikasikan bahwa Covid-19 semakin meningkatkan kebutuhan terhadap data dan menegaskan pentingnya teknologi digital dan data center. Di Asia Tenggara telah muncul sebagai kawasan yang paling banyak diburu, dengan Singapura menguasai sekitar 60% dari total pasokan data center di kawasan tersebut. Adapun di luar Singapura, Indonesia memiliki daya tarik sebagai destinasi investasi data center di kawasan tersebut karena besarnya pasar domestik yang melek teknologi.

Itu sebabnya, sejumlah perusahaan ternama mulai melirik pasar data center di Indonesia. Hari ini, Space DC mengumumkan peluncuran JAK2, yakni sebuah data center premium untuk pasar Asia Tenggara. Data Center ini berbasis di Jakarta, dibangun bekerjasama dengan GIC, sebuah badan pendanaan investasi global di Singapura.

Darren Hawkins, CEO Space DC mengatakan, Indonesia memiliki populasi dan ekonomi digital terbesar di kawasan Asia Tenggara, sehingga masuk akal untuk membuka fasilitas pertama milik perusahaan di pasar ini. "Dengan konektivitas yang disediakan oleh fasilitas ini, perusahaan lokal dan global sekarang memiliki akses ke fasilitas data center kelas dunia
untuk terhubung ke kawasan Asia Tenggara, kawasan yang memiliki ekonomi internet bernilai lebih dari US$ 100 miliar, dan diperkirakan akan membengkak menjadi US$ 300 miliar pada tahun 2025,” katanya dalam peluncuran JAK2 secara virtual, Rabu (4/11).

Menurut dia, JAK2 akan menjadi data center pertama Space DC , yang terdiri dari para profesional data centerberpengalaman, secara kolektif memiliki lebih dari 60 tahun pengalaman dalam industri ini. Selain peluncuran JAK2, Space DC juga telah memulai konstruksi pembangunan JAK1, fasilitas Tier III 24MW mendatang yang akan menampilkan kampus data center yang lebih besar dengan kemampuan kinerja yang lebih tinggi bagi pelanggan yang ingin mengembangkan infrastruktur TI mereka. "JAK1 akan diluncurkan pada tahun 2021," sebut Darren.

JAK2 merupakan Data Center Tier III dengan 1,45MW ini memungkinkan perusahaan lokal dan global terkoneksi lebih baik ke 276,7 juta penduduk Indonesia, serta akan bertindak sebagai pintu gerbang untuk pasar Asia Tenggara yang lebih besar. JAK2 telah dibangun dengan standar global tertinggi dan tersertifikasi sebagai fasilitas Tier III oleh Uptime Institute, sebuah otoritas data center global.

Berdasarkan perspektif kinerja dan keandalan, dengan memiliki jaminan ketersediaan 99,982% dan didukung oleh  enerator dan transformator daya listrik di tempat, dengan sistem cadangan daya N + 1. Fasilitas ini juga menampilkan keamanan kelas dunia, termasuk tim keamanan khusus di lokasi, kontrol akses kunci kartu, dan prosedur- prosedur biometrik. Untuk memenuhi pertumbuhan ekonomi digital yang pesat di Indonesia dan kawasan Asia, fasilitas ini juga menghadirkan fitur dedicated staging dan storage rooms, serta ruang kantor dan ruang pertemuan, untuk perusahaan yang ingin meningkatkan operasional TI mereka dengan cepat.

Untuk perusahaan yang ingin mengatur dan mengelola operasional mereka dari jarak jauh, JAK2 juga akan memiliki layanan “Smart Hands”, dengan tenaga ahli di lokasi yang siap sedia 24/7 untuk memberikan dukungan kepada pelanggan, termasuk mengelola pengiriman dan instalasi, melakukan kepatuhan, memperbarui perangkat lunak dan audit peralatan.

Berkaitan dengan efisiensi dan keberlanjutan, fasilitas ini dibangun dengan fitur-fitur smart green, termasuk generator ramah lingkungan sebagai sumber daya mandiri utama, dan menggunakan teknologi thermal wall di mana memungkinkan pendinginan yang lebih baik. Fitur-fitur ini memungkinkan pemimpin industri untuk penggunaan Power Usage Effectiveness (PUE) 1.3, untuk dapat memastikan bahwa data penting bisnis selalu aman dan dapat diakses.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×