kontan.co.id
banner langganan top
Jum'at, 11 Juli 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%
  • EMAS 1.906.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%
  • EMAS 1.906.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Sriwijaya Air Siap Bersaing Dengan Maskapai Asing


Sabtu, 12 Juni 2010 / 10:45 WIB
Sriwijaya Air Siap Bersaing Dengan Maskapai Asing


Reporter: Gentur Putro Jati |

JAKARTA. PT Sriwijaya Air siap bersaing dengan maskapai yang baru beroperasi.

Direktur Komersial PT Sriwijaya Air Toto Sursatyo bilang, dalam waktu 10 tahun ke depan pasar penumpang domestik Indonesia akan tumbuh dua kali lipat dari realisasi tahun lalu 43,5 juta penumpang. Potensi tersebut jelas menggiurkan bagi maskapai baru untuk bisa menikmatinya.

"Kalau sekarang ada 400 pesawat reguler yang beroperasi di Indonesia. Dengan pertumbuhan penumpang dua kali lipat, maka dibutuhkan 800 pesawat pada 2020. Pertanyaannya sekarang, bisa nggak maskapai yang ada sekarang memenuhi itu. Jadi industri ini memang butuh pemain baru," ujar Toto.

Namun, ia mengingatkan calon maskapai baru untuk menyiapkan modal yang besar dengan rencana pengembangan bisnis yang mantap sebelum memasuki industri penerbangan.

"Maskapai baru harus berkualitas, kredibel, dan kapitalnya cukup. Jangan masuk industri ini kalau hanya coba-coba, bisa buntung," tambahnya.

Seperti diketahui, awal tahun ini Kemenhub telah menerima permohonan SIUP dari sebelas perusahaan penerbangan. Perusahaan tersebut adalah FireFly, Fly Cargo, Megantara Air, Jatayu Airlines, North Aceh Air, Sultra Air, Phoenix, Love Air Services, Bee Air Charter, Spirit Global Service dan Life Air.

Namun, Indonesia National Air Carriers Association (INACA) meminta agar pemerintah menghentikan penerbitan SIUP tersebut sampai pemerintah meningkatkan infrastruktur bandara yang dinilai sudah tidak bisa mengimbangi bertambahnya jumlah pesawat dan pertumbuhan penumpang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×