kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Sriwijaya Batal Garap Bisnis Kargo


Senin, 01 Maret 2010 / 10:15 WIB
Sriwijaya Batal Garap Bisnis Kargo


Sumber: Kontan | Editor: Test Test

JAKARTA. Maskapai penerbangan nasional Sriwijaya Air mengurungkan niatnya untuk lebih fokus menggarap bisnis angkutan barang alias kargo di dalam negeri. Hal itu ditandai dengan keputusan Sriwijaya untuk membatalkan pesanan pesawat khusus kargo atau freighter di tahun ini.

Manajemen Sriwijaya Air beralasan, bisnis pengiriman barang dari Kawasan Timur ke Barat Indonesia tidak akan menguntungkan lantaran pendapatan dari pengiriman kargo belum dapat menutupi biaya operasi pesawat pada setiap kali penerbangan. "Karena, tingkat isian hanya bagus untuk pengiriman dari Timur ke Barat. Sementara dari Barat ke Timur, tingkat isian muatan diperkirakan minim. Jadi, hitungan bisnisnya tidak masuk,” kata Manajer Humas Sriwijaya Ruth Hanna Simatupang, akhir pekan lalu.

Keinginan Sriwijaya masuk ke ceruk usaha pengiriman kargo didengungkan pihak manajemen maskapai ini sejak akhir 2009 lalu. Maskapai ini pun berencana menggandeng Pemerintah Daerah (Pemda) setempat demi kemudahan akses bisnis.

Bahkan, untuk mengembangkan usaha, Sriwijaya berencana membeli lebih dari satu pesawat. Target mereka adalah melayani angkutan barang barang dari Kawasan Timur Indonesia, khususnya Provinsi Papua ke Kawasan Barat Indonesia.

Minat Sriwijaya menggarap pasar kargo terdorong pertumbuhan pengiriman barang lewat udara setiap tahunnya. Dalam catatan Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Tri S. Sunoko, tahun lalu, jumlah kargo dalam negeri yang diangkut maskapai penerbangan komersial mencapai 391.628 ton. Naik 15,79% dibandingkan 2008 sebanyak 338.236 ton.
Demikian pula angkutan barang yang diterbangkan ke luar negeri naik 9,48% dari 42.460 ton pada 2008 menjadi 46.485 ton pada 2009.

Pembatalan rencana mendatangkan pesawat kargo tersebut, lanjut Ruth, juga karena perusahaannya berkeinginan lebih memperkuat lagi bisnis angkutan penumpangnya.

Demi memperkuat bisnis angkutan penumpang tersebut, Direktur Niaga Sriwijaya Toto Nursatyo menyatakan, perusahaannya akan mendatangkan tiga pesawat Boeing 737-300 pada pertengahan Februari lalu.

Rencananya, ketiga unit pesawat Boeing tersebut akan dipergunakan untuk melayani rute baru Surabaya-Johor Baru pada akhir Maret 2010 dan Jakarta-Ujung Sorong, Papua, mulai pertengahan Maret 2010. Pesawat itu juga akan memperkuat armada yang melayani rute Jakarta-Balikpapan, Jakarta-Pontianak, dan Jakarta-Yogyakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×