kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sriwijaya dan Garuda pisah, Menhub sebut positif bagi industri penerbangan


Senin, 25 November 2019 / 22:09 WIB
Sriwijaya dan Garuda pisah, Menhub sebut positif bagi industri penerbangan
ILUSTRASI. The logo of Garuda Indonesia is pictured on an Airbus A330 aircraft parked.


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebutkan, pisahnya kerjasama manajemen antara Garuda Indonesia dengan Sriwijaya Air memberikan dampak positif bagi persaingan maskapai penerbangan menjadi lebih baik.

"Pemisahan Garuda Sriwijaya lebih positif. terjadi persaingan harga yang lebih baik," kata Menhub Budi Karya Sumadi saat rapat kerja dengan Komisi V DPR, Senin (25/11).

Baca Juga: Hore, Sriwijaya Air gratiskan bagasi hingga 20 kg saat libur Natal dan tahun baru

Lebih lanjut, Budi mengatakan, dengan pemisahan itu maka akan mempermudah pemerintah dalam melihat permasalahan yang ada. Meski begitu, Budi mengatakan, pihaknya telah melakukan uji kelaikan terbang, kemampuan manajemen, dan operasional Sriwijaya Air setelah dilakukan pemisahan tersebut.

"Kami juga memastikan bahwa stakeholder yang mensupport Sriwijaya Air dilakukan secara profesional dari segi maintenance dan ground handling. Maka secara teknis Sriwijaya Air dapat melaksanakan kegiatan," ujar dia.

Namun demikian, Budi mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima audit laporan keuangan Sriwijaya Air selama adanya kerjasama manajemen (KSM) antara dua maskapai tersebut. "Kami belum dapat audit laporan keuangan Sriwijaya Air seperti apa," tutur Budi.

Baca Juga: Hati-hati! Rekrutmen palsu mengatasnamakan Garuda Indonesia

Sebelumnya, Garuda Indonesia mengumumkan telah mengakhiri kerjasama manajemen (KSM) dengan Sriwijaya Air per 8 November 2019 lalu. KSM ini bertujuan memperbaiki kinerja Sriwijaya Air termasuk dalam membayar piutang ke sejumlah BUMN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×