Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk akan lebih agresif melakukan ekpansi bisnis kawasan industri pada tahun ini. Setelah mendapatkan tambahan modal dari penjualan kepemilikan di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), perusahaan berencana mempercepat pembebasan lahan di Subang, Jawa Barat.
Baru-baru ini, perusahaan berkode saham SSIA di Bursa Efek Indonesia ini telah menjual kepemilikan sahamnya di Tol Cikopo-Palimanan senilai Rp 2,56 triliun kepada PT Astratel Nusantara. Perolehan dana jumbo ini akan membuat mereka semakin bebas bernafas dalam melakukan ekspansi khususnya di kawasan industri.
Dana yang diperoleh dari penjualan tersebut akan difokuskan untuk pengembangan kawasan industri Subang. "Kita percepat pembebasan lahan di sana," kata Erlin Budiman, Investor Relation SSIA, Kamis (2/2).
Tahun ini, Surya Semesta Internusa menargetkan akuisisi lahan di Subang sebanyak 500 hektare (ha). Jika hingga akhir tahun lalu, SSIA telah berhasil membebaskan 531 ha lahan di sana, maka pada akhir tahun ini, SSIA berharap akan menguasai 1.031 ha di kawasan industri tersebut.
Sejak 2014, SSIA sudah mengantongi izin lokasi lahan industri baru di Subang seluas 2.000 ha. Pembebasan lahan telah dimulai pada saat ini. Rencana awalnya, kawasan industri ini akan diluncurkan tahun 2017. Namun lantaran pembebasan lahan lambat, maka peluncuran kawasan ini ditunda ke tahun 2019.
Sebelumnya, manajemen SSIA menyebut sulitnya pembebasan lahan karena banyak spekulan, apalagi setelah pemerintah mewacanakan pembangunan pelabuhan Patimban. Erlin bilang, tahun ini, SSIA harus mengebut pembebasan lahan tersebut. Dirinya optimistis target akuisisi lahan yang dipatok tahun ini bisa dicapai dengan kekuatan pendanaan yang sudah dimiliki.
Surya Semesta memang harus mempercepat akusisi tersebut agar bisa melanjutkan bisnis inti mereka di kawasan industri. Pasalnya, lahan induk usaha Nusa Raya Cipta ini sudah terbatas. Tahun ini, SSIA hanya bisa mengadalkan penjualan 150 ha lahan di Suryacipta Teknopark III Karawang. Perseroan menargetkan bisa menjual 20 ha lahan pada 2017.
Tahun ini, SSIA akan menganggarkan belanja modalĀ sebesar Rp 1,5 triliun dari kas internal dan hasil penerbitan obligasi tahun lalu. Sekitar Rp 1 triliun dana tersebut akan digunakan untuk akuisisi lahan, lalu Rp 15 miliar untuk konstruksi, dan sisanya untuk pembangunan hotel dan gedung perkantoran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News