kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Start up PrivyID cari pendanaan Series A US$ 5 juta


Rabu, 23 Mei 2018 / 20:54 WIB
Start up PrivyID cari pendanaan Series A US$ 5 juta
ILUSTRASI. Marshall Pribadi, CEO & Founder PrivyID


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan rintisan, penyedia jasa tanda tangan digital PrivyID tengah mencari pendanaan series A senilai US$ 5 juta. Pendanaan ini akan digunakan untuk mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang berbakat di bidang keamanan. Maklum bisnis tanda tangan digital merupakan bisnis kepercayaan.

"Kami sudah mendapatkan US$ 3,1 juta dari investor terdahulu yakni Mandiri Capital, MDI Ventures, Mahanusa Capital, dan Gunung Sewu. Sisanya US$ 1,9 juta lagi masih mencari investor lain," ujar Marshall Pribadi, Chief Executive Officer & Founder PrivyID Rabu (23/5).

Asal tahu saja, PrivyID didirikan pada 2016. Bisnis start up ini melambung setelah diinvestasi oleh Telkom melalui MDI Ventures. Pasca mendapatkan suntikan dana tersebut, semua lini bisnis Telkom menggunakan PriviID termasuk untuk layanan indiehome milik Telkom.

Kini teknologi PrivyID sudah digunakan oleh 1,6 juta orang menggunakan teknologi PrivyID. Saat ini terdapat 16 perusahaan yang menggunakan teknologi tanda tangan digital ini. Antara lain Telkom Indonesia, Bank Mandiri, BNI, dan sejumlah perusahaan pembiayaan seperti kreditplus, Bussan Auto Finance dan Koinworks.

"Ke depannya kita ingin kuasai dulu lima bank besar di Indonesia seperti BNI, BRI, Mandiri, CIMB Niaga, dan BCA. Lalu multi finance seperti Adira Finance dan seterusnya," jelas Marshall.

Marshall mengaku, bisnis yang ia jalani tidak menjual data pengguna. Namun ia mendapatkan pemasukan dengan mematok harga Rp 3.500 per dokumen. Terlepas jumlah penanda tangan dan jumlah halaman.

Namun bagi perusahaan keuangan yang dituntut membubuhkan tanda tangan hingga ribuan dokumen per hari, PrivyID memberikan tarif free-paid dengan harga yang lebih kompetitif.

Asal tahu saja, PrivyID menjadi start up pertama di Indonesia yang lolos audit ISO/IEC 27001:2013. Sertifikat ini diperoleh pada Januari 2018 lalu. Juga terdaftar sebagai Penyelenggara Penunjang Teknologi Finansial Terdaftar di Bank Indonesia (BI).

Selain itu, PrivyID terdaftar di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebagai penyelenggara tanda tangan elektronik dan penyelenggara sertifikat elektronik.

Kompetitor terdekat PrivyID adalah tandatanganku.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×