Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Parkland Podomoro Karawang menggelar talkshow bertema "Dampak Ekonomi dan Pembangunan Pasca Operasional Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang" di Galeri Marketing Grand Taruma, Karawang pada Kamis (16/1).
Acara ini mengupas potensi pengembangan ekonomi dan properti di Karawang pasca beroperasinya Stasiun Whoosh sejak 24 Desember 2024.
Wasudewan, CEO Rumah 123 mengungkapkan bahwa operasional Stasiun Whoosh mendorong peningkatan median harga properti di Karawang sebesar 13,9% dari kuartal tiga ke kuartal empat 2024.
"Karawang kini menjadi titik sentral penghubung Jakarta dan Bandung," ujarnya dalam keterangannya.
Kawasan Transit-Oriented Development (TOD) di sekitar stasiun diprediksi menghasilkan efek berganda (multiplier effect) bagi sektor pertanian, industri, perdagangan, dan jasa.
Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Karawang, Inne, menyatakan bahwa pengembangan kawasan TOD mengikuti arahan tata ruang pemerintah pusat.
"Saat ini, 70% masyarakat industri telah memanfaatkan kereta cepat Indonesia-China," tambahnya.
Potensi Ekonomi Baru untuk Karawang
General Manager Property dan Non-Farebox Business Development KCIC Devin Pranata, menyoroti dampak ekonomi dari proyek infrastruktur kereta cepat.
Menurutnya, kereta cepat membuka peluang pengembangan ekonomi baru, termasuk di sektor properti.
"Perbedaan harga tanah antara Jakarta dan Karawang menjadi daya tarik investasi. Dengan perjalanan hanya 15 menit, Karawang menjadi alternatif lokasi strategis," jelas Devin.
Akses tol yang menghubungkan stasiun ke berbagai kawasan industri dan destinasi wisata dalam waktu kurang dari 10 menit juga menjadi keunggulan.
Tedi Guswana, Regional Marketing Director Agung Podomoro Land menyebutkan bahwa proyek Parkland Podomoro Karawang telah mengalami lonjakan pembelian sejak operasional kereta cepat.
"Proyek ini didukung oleh lokasi strategis, skala pengembangan lebih dari 100 hektare, dan rencana kemudahan akses ke stasiun KCIC," jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Karawang kini tengah mengkaji konektivitas moda transportasi terintegrasi di kawasan TOD.
Inne menambahkan bahwa survei bersama dengan pemerintah provinsi dan pihak swasta sudah dilakukan untuk memastikan kesiapan infrastruktur.
"Dengan adanya shuttle sebagai akses utama, Pemda Karawang berkomitmen mempercepat penyediaan akses ini," ungkapnya.
Parkland Podomoro Karawang, yang dikembangkan di atas lahan seluas 130 hektare, menjadi pusat perhatian di tengah perkembangan pesat kawasan Karawang.
Dukungan infrastruktur kereta cepat dan TOD diprediksi akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi dan properti di kawasan ini.
Selanjutnya: EBC Mengupas Perubahan Ekonomi Indonesia di Era Prabowo, Ini Hasil Analisisnya
Menarik Dibaca: EBC Mengupas Perubahan Ekonomi Indonesia di Era Prabowo, Ini Hasil Analisisnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News