kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Steel Pipe Industry (ISSP) siapkan capex Rp 50 miliar tahun ini


Jumat, 15 Januari 2021 / 20:04 WIB
Steel Pipe Industry (ISSP) siapkan capex Rp 50 miliar tahun ini
ILUSTRASI. Steel Pipe Industry (ISSP) menyiapkan belanja modal (capex) Rp 50 miliar tahun ini


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) atau biasa dikenal dengan Spindo telah menggagendakan sejumlah rencana bisnis di sepanjang tahun ini.

Chief Strategy Officer  PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk Johannes Edward mengatakan, di tahun ini Spindo menganggarkan belanja modal atau capital expenditure  sebesar Rp 50 miliar.

"Sejauh ini, untuk finalisasi pembangunan depo dan kantor perwakilan," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (15/1).

Tahun lalu, Spindo memilih wait and see merealisasikan rencana pembangunan depo karena Covid-19 berimbas pada ditundanya proyek infrastruktur.

Selain membangun depo dan kantor perwakilan, Spindo juga menyiapkan agenda bisnis menggali peluang pasar di domestik maupun luar negeri.

Baca Juga: Mencermati Prospek ISSP, Saham Diakumulasi Fund Asing Hingga Strategi Memoles Kinerja

Johannes menjelaskan, upaya Spindo menggali peluang bisnis di dalam negeri adalah dengan memanfaatkan strategi pemerintah menggenjot belanja infrastruktur dengan memastikan ketersediaan produk di seluruh Indonesia.

"Hal ini untuk menunjang pembangunan proyek konstruksi dalam negeri sehingga kami optimistis dapat berkontrubsi optimal di tahun ini," jelasnya.

Di sisi lain, untuk agenda bisnis di luar negeri, Johannes mengatakan, Spindo  berupaya memanfaatkan peluang dari perang dagang antara negara adikuasa untuk memasarkan produk pipa ISSP.

ISSP melihat, pasar Amerika Serikat sangat potensial  sehingga perusahaan terus berupaya memaksimalkan penetrasi pasar di sana berbekal sertifikasi yang telah ISSP punya.

Selain ke Amerika Serikat, sementara ini Spindo masih fokus menggali pasar Kanada dan melihat pasar yang lebih dekat misalnya Australia.

Johannes menambahkan, ISSP menargetkan tahun ini kontribusi ekspor bisa mencapai 10% ke total sales perusahaan. Asal tahu saja, hingga September 2020, ekspor Spindo hanya berkontribusi sekitar 6,3% ke pendapatan. Adapun di 2019 kontribusi ekspor juga hanya di kisaran 6,7%.

Kendati sudah meracik agenda bisnis, Johannes belum bisa memproyeksikan target ISSP di tahun ini. Yang terang, melihat kondisi di tahun lalu yang penuh tantangan, Spindo menargetkan untuk menggunakan momentum pemulihan ekonomi yang dibarengi dengan telah dimulainya vaksinasi.

Selanjutnya: Sederet pemain manufaktur masih yakin bisa menggali pasar ekspor ke Amerika

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×