kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.312   -38,00   -0,23%
  • IDX 7.374   86,99   1,19%
  • KOMPAS100 1.045   6,53   0,63%
  • LQ45 793   5,09   0,65%
  • ISSI 245   3,75   1,55%
  • IDX30 411   3,46   0,85%
  • IDXHIDIV20 470   4,15   0,89%
  • IDX80 118   0,73   0,62%
  • IDXV30 119   0,45   0,38%
  • IDXQ30 131   1,08   0,83%

Strategi Barito Pacific Ciptakan Portofolio Andal dan Berkelanjutan


Jumat, 18 Juli 2025 / 05:30 WIB
Strategi Barito Pacific Ciptakan Portofolio Andal dan Berkelanjutan
ILUSTRASI. Pembangkit listrik tenaga geothermal (PLTG) milik PT Barito Pasific Tbk.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) tengah tancap gas menjalankan serangkaian aksi korporasi strategis sepanjang 2024 hingga 2025. Dari perluasan bisnis petrokimia di kawasan regional, pengembangan energi baru dan terbarukan, hingga aksi korporasi anak usaha di bursa.

Seluruh langkah ini ditempuh untuk memperkuat portofolio dan menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham.

Salah satu terobosannya datang dari anak usahanya di sektor petrokimia, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA). Lewat entitas patungan CAPGC Pte. Ltd  bersama Glencore, TPIA merampungkan akuisisi aset kilang dan pabrik petrokimia milik Shell di Bukom dan Jurong Island, Singapura. Fasilitas ini mencakup kilang berkapasitas 237.000 barel per hari dan pabrik steam cracker dengan kapasitas 1 juta ton per tahun.

Baca Juga: Barito Renewables Energy (BREN) Resmikan 5 Proyek Panas Bumi Milik Anak Usaha

Masih di sektor kimia dan infrastruktur, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada 9 Juli 2025. IPO CDIA oversubscribe lebih dari 500 kali dan perolehan dana sebesar Rp 2,37 triliun. 

Dana ini akan digunakan untuk ekspansi infrastruktur kelistrikan, logistik, air bersih, dan pelabuhan industri, terutama di kawasan industri Cilegon,. “Ini merupakan bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjang yang dilakukan secara terukur,” ujar Direktur Keuangan BRPT, David Kosasih, dalam keterangannya,Kamis (17/7).

Sementara dari lini energi terbarukan, Barito Renewables Energy Tbk (BREN) terus memperluas kapasitas pembangkit panas bumi milik Star Energy Geothermal. Saat ini, lima proyek ekspansi dan retrofitting tengah digarap dengan nilai investasi sebesar USD365 juta. 

Tiga proyek ekspansi—Salak Unit 7 (40 MW), Wayang Windu Unit 3 (30 MW), dan Salak Binary (16,6 MW), telah mulai beroperasi sejak Februari 2025. Sementara dua proyek retrofitting di Salak Unit 4–6 (7,2 MW) dan Wayang Windu Unit 1–2 (18,4 MW) ditargetkan rampung bertahap mulai Agustus 2025 hingga akhir 2026.

Baca Juga: Saham Grup Barito Bergerak Variatif Seiring Aksi Stock Split CUAN

“Kami berkomitmen mendukung transisi energi Indonesia melalui pengembangan geothermal yang berkelanjutan, sekaligus memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar David.

Komitmen tersebut turut diperkuat dengan pendanaan hijau. Star Energy Geothermal berhasil mengamankan pinjaman hijau senilai US$ 121 juta dari DBS Bank Ltd dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) untuk mendukung proyek-proyek di Salak dan Darajat.

David menyebutkan bahwa rangkaian aksi tersebut menegaskan fokus Barito Pacific pada tiga sektor strartegi, yakni petrokimia, infrastruktur energi, dan energi baru terbarukan. 

Selanjutnya: Klik Sscasn.bkn.go.id, Kejaksaan Buka Rekrutmen PPPK Nakes 2025, Cek Gaji P3K Terbaru

Menarik Dibaca: Samsung A16 Harga Juli 2025 Usung Prosesor Andal, Ini Dia Keistimewaannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×