Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Strategi PT Hanson International Tbk untuk menyasar segmen menengah ke bawah terbukti berhasil mendongkrak kinerja. Lantaran menggarap segmen tersebut, emiten dengan kode saham MYRX di bursa efek Indonesia ini mampu meraup penjualan melampaui target.
"Karena kami pemain properti, tapi yang kami jual bisa juga dibilang sebagai consumer goods," ujar Presiden Direktur International Benny Tjokrosaputro belum lama ini.
Dia menjelaskan, dalam kegiatan konsumsi, ada tiga hal yang menjadi prioritas konsumsi masyarakat, yakni sandang, pangan, papan. Khusus untuk papan yang berarti rumah, selama ini justru dikembangkan oleh pemain besar yang lebih doyan menyasar kalangan menengah ke atas.
Nah, ceruk inilah yang dimanfaatkan oleh Hanson. Ketika pemain lain menggarap proyek properti elit, perseroan justru menggarap proyek rumah murah, hanya dengan harga di kisaran Rp 120 jutaan per unit.
"Permintaanya juga sangat tinggi. Soalnya, menengah ke bawah itu beli rumah memang karena butuh. Beda dengan menengah ke atas yang beli rumah hanya untuk kemewahan dan investasi," jelas Benny.
Tingginya permintaan rumah dari golongan mnengah ke bawah bisa dilihat dari perolehan marketing sales Hanson yang telah melampaui target. Awalnya, manajemen hanya mematok target Rp 700 miliar, tapi hingga saat ini realisasinya telah melampaui target, Rp 1,2 triliun.
Citra Maja Raya dan Serpong Kencana merupakan dua portofolio utama Hanson. Tapi, dari dua proyek tersebut, Citra Maja Raya merupakan portofolio yang sudah lebih dulu dikembangkan. Di Maja, perseroan telah memperoleh pesanan untuk membangun 4.278 unit rumah dan 1.230 unit ruko. Nilai penjualan dari pesanan-pesanan tersebut mencapai Rp 934,79 miliar hingga pekan pertama bulan ini.
Sementara, di Serpong Kencana, Hanson telah membangun 500 unit rumah. Bahkan, sudah ada satu perusahaan yang berminat membeli 1.000 unit rumah di Serpong Kencana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News