Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen consumer goods dan personal care, PT Kino Indonesia Tbk (KINO) mengendus gejala perpindahan (shifting) konsumen produknya ke saluran e-commerce. Maka jauh-jauh hari perusahaan telah mendirikan anak usaha, PT Kino Ecomm Solusindo, yang menjalin distribusi ke banyak marketplace.
Perusahaan itu juga membuka official store di beragam e-commerce di Indonesia. "Keberadaan platform digital itu jadi etalase bagi produk kami, dan KINO terbuka untuk masuk ke setiap saluran e-commerce baru," sebut Budi Muljono, Direktur Keuangan KINO kepada Kontan.co.id, Rabu (11/9).
Kntribusi penjualan segmen e-commerce sebenarnya masih sangat kecil bagi KINO, di bawah 1% dari total penjualan. Budi mengaku perseroan tidak menetapkan target tertentu untuk segmen ini, selain optimistis kenaikan revenue dapat tumbuh 30% di tahun ini.
Baca Juga: Kenalkan insitusi pasar modal, IDX-RHB Investment Summit 2019 digelar di Yogyakarta
Mulai bermain di segmen e-commerce dipandang perlu mengingat peralihan konsumsi lewat saluran digital menurut Budi cenderung meningkat. Apalagi peralihan ini dipicu oleh akses internet dan kepemilikan ponsel pintar di banyak daerah seluruh Indonesia.
Media digital membantu konsumen melihat produk dan menjalin transaksi secara langsung. "Jadi shifting akan terus berjalan bertahap sejalan dengan perkembangan infrastruktur di sini," terang Budi.
Sekadar informasi, sampai semester I 2019 penjualan KINO tercatat senilai Rp 2,22 triliun atau tumbuh 30,5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,7 triliun. Meski beban pokok penjualan naik 28,4% year on year (yoy) menjadi Rp 1,2 triliun di paruh pertama tahun ini, namun laba kotor tetap tumbuh positif.
Baca Juga: Kinerja Saham Emiten Kosmetik Kurang Ciamik
Perolehan laba bruto perseroan sampai akhir Juni 2019 ialah Rp 1,01 triliun atau naik 32,8% dibandingkan semester I 2018. Setelah dikurangi pos beban lainnya, laba bersih yang diperoleh KINO menguat hingga Rp 365,08 miliar di semester-I 2019 atau naik hampir 5 kali lipat dibandingkan paruh pertama tahun lalu Rp 72,37 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News