Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) menyiapkan strategi ekspansi di tengah tantangan ekonomi dan pelemahan daya beli. MAIN bakal memperluas jangkauan pasar sembari memperkuat kinerja operasional.
Direktur Malindo Feedmill, Rewin Hanrahan mengatakan, MAIN telah memasok ke pasar ekspor seperti Jepang, Singapura dan Oman, terutama untuk produk olahan. MAIN akan memperluas pasar ekspor dengan menyasar sejumlah negara, khususnya di wilayah Timur Tengah dan Asia.
"Mungkin di kuartal ketiga nanti kami juga akan lakukan ekspor ke Uni Emirat Arab. Mudah-mudahan respons di negara-negara ekspor cukup baik, sehingga kontribusi dari ekspor semakin besar," ungkap Rewin dalam paparan publik yang diselenggarakan secara virtual, Kamis (22/5).
Baca Juga: Malindo Feedmill (MAIN) Ekspor Makanan Olahan Ayam ke Oman dan Singapura
Secara bersamaan, MAIN juga menggelar ekspansi di pasar dalam negeri. Rewin bilang, MAIN akan memperluas jangkauan ke area di Indonesia bagian timur serta sejumlah daerah yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang potensial.
Tak hanya dari sisi perluasan pasar, MAIN juga bakal ekspansi dari sisi operasional. Direktur Malindo Feedmill, Rudy Hartono Husin mengatakan MAIN akan melanjutkan kembali pembangunan pabrik pakan (feedmill) di Lampung yang sempat tertunda dalam beberapa tahun terakhir.
Fasilitas feedmill tersebut akan memiliki kapasitas sekitar 300.000 metrik ton per tahun. Pembangunan feedmill dijadwalkan akan berlangsung selama satu tahun dan ditargetkan rampung pada kuartal III-2026.
MAIN pun menyiapkan belanja modal (capex) sekitar Rp 350 miliar - Rp 400 miliar untuk membangun feedmill tersebut. Selain menambah kapasitas operasional, MAIN akan membangun solar panel sebagai bagian dari upaya transisi energi ke sumber listrik yang lebih bersih.
Sebagai investasi pada proyek energi terbarukan itu, MAIN menyiapkan capex sekitar Rp 80 miliar untuk beberapa tahun ke depan. "Kami berharap dengan berjalannya program ini Malindo bisa ikut menyumbangkan penurunan karbon yang besar," kata Rudy.
Tantangan Daya Beli
Dari sisi kinerja bisnis dan keuangan, Rudy mengamini pelemahan daya beli menjadi tantangan bagi MAIN pada tahun 2025. Rudy bilang, tantangan ini mengganjal hampir seluruh industri, tak terkecuali di sektor pakan ternak dan unggas (poultry).
Kondisi tersebut tercermin dari penjualan dan laba bersih MAIN yang melandai pada kuartal I-2025. Penjualan MAIN menyusut 2,16% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 3,24 triliun menjadi Rp 3,17 triliun.
Sedangkan laba bersih MAIN merosot 28,24% (yoy) dari Rp 87,65 miliar menjadi Rp 62,89 miliar hingga Maret 2025. "Industri poultry memang dinamis. Tapi pemenuhan protein sebagai kebutuhan dasar tidak akan hilang, meski menyesuaikan dengan kemampuan daya beli masyarakat," kata Rudy.
Di tengah kondisi ini, MAIN berharap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digenjot oleh pemerintah bisa menjadi katalis bagi industri poultry. Rewin mengatakan program MBG bisa mendorong usaha para peternak, termasuk bagi pengembangan usaha mitra MAIN.
"Program ini tidak hanya meningkatkan gizi masyarakat, terutama anak-anak. Tetapi juga turut membantu ekonomi, terutama para peternak yang terlibat dalam proyek MBG," ujar Rewin.
Sementara itu, secara kinerja Rudy mengatakan, pada tahun ini MAIN akan fokus untuk menjaga stabilitas pendapatan dan laba bersih. "Kami menargetkan secara optimistis, penjualan dan laba semoga bisa bertahan dan comparable terhadap tahun 2024," tandas Rudy.
Baca Juga: Malindo Feedmill (MAIN) Menilik Peluang Makan Bergizi Gratis di 2025
Sekadar mengingatkan, MAIN membukukan pertumbuhan kinerja pada tahun buku 2024. Penjualan MAIN meningkat 3,73% (yoy) dari Rp 12,05 triliun menjadi Rp 12,50 triliun.
Bottom line MAIN melonjak lebih tinggi. Laba bersih MAIN meroket 670,11% (yoy) dari Rp 63,37 miliar menjadi Rp 488,02 miliar. Sejalan dengan raihan laba bersih tersebut, MAIN pun akan membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya.
MAIN akan menebar dividen sebesar Rp 145 miliar atau setara dengan 29,71% dari total laba bersih yang diraih pada tahun buku 2024. Dengan jumlah tersebut, para pemegang saham MAIN bakal mendapatkan dividen sebesar Rp 65 per saham.
Selanjutnya: Waskita Karya (WSKT) Bangun Fasilitas di Bandara Presiden Nicolau Lobato Timor Leste
Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok (23/5), Daerah di Jakarta Ini Waspada Hujan Lebat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News