Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Panorama Sentrawisata Tbk terus memperkuat lini bisnis pariwisata. Emiten berkode PANR tersebut selain mengelola bisnis pariwisata juga mengelola bisnis penunjang pariwisata yaitu transportasi dan hospitality.
Sektor tourism menjadi pilar utama yang terbagi menjadi tiga bagian, yakni pertama, inbound yaitu layanan perencanaan, pengelolaan dan penanganan dan penjualan destinasi wisata menarik di Indonesia bagi turis asing.
Vice President Brand and Communication PANR, AB Sadewa menyampaikan, tahun 2016 Panorama berhasil menggaet 150.000 wisatawan asing. “Tahun ini kita targetkan mencapai 180.000 wisman,” ujar Sadewa kepada KONTAN, Rabu (12/4).
Konsumen wisata inbound berasal dari hampir seluruh belahan dunia baik itu Eropa Barat, Eropa Timur, Rusia/Skandinavia, Amerika Utara, kanada, Amerika Selatan, Timur Tengah, Tiongkok, Asia Selatan, Negara –negara ASEAN dan lainnya.
Kedua, travel & leisure yaitu layanan jasa bagi pelancong Indonesia yang hendak bepergian ke luar negeri maupun wisata di Indonesia. Layanan utamanya dikelompokan ke beberapa kategori seperti ticketing, pemesanan kamar hotel, paket wisata maupun corporate travel.
Untuk memperkuat lini bisnis ini, PANR bekerja sama dengan perusahan pariwisata terbesar di Jepang yaitu Japan Travel Bureau (JTB) Pte Lte. Kerja sama dilakukan dengan mengalihkan 30,10% saham di PT Panorama Tour Indonesia (PTI) yang merupakan anak usaha PANR ke JTB. Sekadar infor, PTI merupakan perusahan yang mengepalai bisnis travel and leisure.
“Dengan menjual ke JTB kita membangun perusahaan baru PT Panorama JTB Tours Indonesia. Apa yang akan kita lakukan pertama meningkatkan market share, distribution chanel offline dan online,” ungkapnya.
Ketiga, yaitu kegiatan publikasi lewat media untuk memperkenalkan merek kepada masyarakat. Keempat yaitu transportasi. Bisnis ini dikepalai oleh PT Weha Trasnportasi Indonesia Tbk (WEHA). Sekitar 44,91% sahamnya dimiliki oleh PANR.
Terakhir sektor hospitality yang menjadi pilar yang terbaru Panorama. Ini untuk menyiapkan dan mengantisipasi kenaikan permintaan akomodasi yang berkualitas di daerah tujuan wisata dan kota-kota yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik. “Kita baru memiliki satu hotel di Yogyakarta yaitu The 1O1,” ungkapnya.
Akuisisi
Panorama berencana akan terus melakukan akusisi hotel. Namun dia belum bisa memaparkaan hotel mana lagi yang akan diakusisi. Namun yang pasti akusisi akan dilakukan dengan mengikuti arah kebijakan pemerintah ke daerah mana sektor pariwisata akan digenjot.
Selain itu, PANR juga melakukan kerja sama dengan Carlson Rezidor Hotel Grup untuk bersama-sama mengembangkan dan mengelola hotel di Indonesia dengan merek Radisson dan Park Inn by Radisson. Hotel ini akan dikembangkan di destinasi-destinasi wisata dab kota-kota berkembang.
Dalam laporan keuangan PANR 2016, pendapatan berhasil tumbuh 10,9% menjadi Rp 2,13 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,92 triliun. Namun tahun kemarin PANR mengalami kerugian sebanyak Rp 16,6 miliar, padahal pada tahun sebelumnya untung Rp 49 miliar. “Tahun ini pendapatan kita targetkan tumbuh 20%,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News