Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Mengenai hutang, Fajriyah mengungkapkan pada Februari 2020, Pertamina sudah melakukan liability manajemen dengan melakukan pembelian kembali sebagian global bond yang akan jatuh tempo pada tahun 2021 mendatang.
"Terkait dengan kurs, Pertamina melakukan hedging mata uang asing yang memang biasa dilakukan sesuai peraturan dari regulator," tandasnya.
Baca Juga: Desa wisata terpaksa tutup dan alami kerugian akibat corona
Asal tahu saja, dalam catatan Kontan.co.id, Pertamina menargetkan bisa meraih pendapatan sebesar US$ 58,33 miliar di tahun ini. Dari sana, holding migas plat merah ini membidik laba bersih sebesar US$ 2,2 miliar pada 2020.
Sementara itu, berdasarkan prognosa kinerja keuangan Pertamina di tahun buku 2019, laba bersih Pertamina diproyeksikan turun menjadi US$ 2,1 miliar. Sebelumnya, pada tahun 2017 dan 2018, perolehan laba bersih Pertamina stabil di angka sekitar US$ 2,5 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News