Reporter: Leni Wandira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform digital TikTok terus memperluas kontribusinya di sektor ekonomi kreatif dengan menggarap potensi industri kuliner nasional melalui penyelenggaraan TikTok Food Fest 2025.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi TikTok memperkuat ekosistem ekonomi digital berbasis komunitas, kreator, dan pelaku UMKM dengan mengusung pendekatan online-to-offline (O2O).
Ajang yang berlangsung 15 September hingga 15 Oktober 2025 secara online dan berpuncak di Hutan Kota GBK Jakarta pada 11–12 Oktober 2025 ini menjadi salah satu inisiatif terbesar TikTok untuk menjembatani dunia digital dengan aktivitas konsumsi nyata.
Baca Juga: Langkah-Langkah Cara Buat Video Review Makanan di TikTok Biar Meledak
Melalui festival ini, TikTok berupaya mengubah tren konten kuliner yang masif di platformnya menjadi peluang bisnis berkelanjutan bagi UMKM dan brand lokal.
“TikTok Food Fest adalah bagian dari strategi kami untuk mendorong pertumbuhan sektor kuliner nasional melalui kolaborasi kreatif antara komunitas, kreator, dan pelaku usaha. Kami ingin menjadikan TikTok bukan hanya tempat berbagi inspirasi, tetapi juga platform yang menumbuhkan bisnis,” ujar Christopher Junaidi, Client Partnerships Solution Manager TikTok Indonesia, di Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Dari Platform Konten ke Ekosistem Bisnis
Kuliner merupakan salah satu kategori konten terpopuler di TikTok Indonesia. Tagar seperti #Kuliner, #JajananTikTok, dan #KulinerIndonesia telah mengumpulkan lebih dari 5 juta unggahan dalam setahun terakhir.
Melihat potensi tersebut, TikTok mengintegrasikan berbagai solusi bisnis mulai dari layanan periklanan, interaksi kreator, hingga TikTok Shop by Tokopedia, untuk membangun jalur monetisasi yang lebih kuat di sektor makanan dan minuman.
Baca Juga: TikTok Food Fest 2025 Satukan UMKM, Brand dan Komunitas Pecinta Kuliner
Strategi ini sekaligus mempertegas peran TikTok sebagai platform pemberdayaan UMKM, terutama di sektor kuliner yang menjadi tulang punggung ekonomi kreatif nasional.
Tahun lalu, sektor makanan dan minuman menyumbang 42% terhadap PDB ekonomi kreatif, sementara UMKM berkontribusi 61% terhadap PDB nasional dan menyerap hampir 97% tenaga kerja.
“TikTok menjadi jembatan antara potensi kreatif dan peluang ekonomi. Kami ingin memastikan komunitas dan pelaku usaha bisa tumbuh bersama lewat pendekatan digital yang berdampak langsung,” tambah Christopher.