kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.234.000   12.000   0,54%
  • USD/IDR 16.680   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.076   -47,41   -0,58%
  • KOMPAS100 1.117   -5,93   -0,53%
  • LQ45 796   -6,06   -0,76%
  • ISSI 281   -0,72   -0,25%
  • IDX30 418   -2,95   -0,70%
  • IDXHIDIV20 476   -3,23   -0,67%
  • IDX80 123   -0,74   -0,60%
  • IDXV30 133   -1,27   -0,95%
  • IDXQ30 132   -0,64   -0,48%

Strategi Transcoal Pacific (TCPI) Bidik Kontrak Baru pada Sisa 2025


Selasa, 30 September 2025 / 13:04 WIB
Strategi Transcoal Pacific (TCPI) Bidik Kontrak Baru pada Sisa 2025
ILUSTRASI. Armada kapal PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI). Transcoal Pacific TCPI) merancang strategi jangka panjang untuk menangkap peluang dari potensi munculnya kontrak pengangkutan baru.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) merancang strategi jangka panjang untuk menangkap peluang dari potensi munculnya kontrak pengangkutan baru. Strategi TCPI mencakup ekspansi armada dengan penambahan jumlah kapal milik sendiri.

Direktur Transcoal Pacific, Anton Ramada Saragih mengungkapkan TCPI berencana untuk melakukan penambahan sejumlah 27 unit. Terdiri dari 11 unit tug boat, 11 unit barge, tiga unit pusher barge dan dua unit mother vessel yang akan TCPI lakukan secara bertahap.

Hanya saja, Anton belum merinci tahapan dan jadwal penambahan jumlah armada tersebut. Dia hanya menyatakan bahwa pada tahun 2025, TCPI menargetkan penambahan armada sejumlah empat unit, yang terdiri dari satu unit barge dan tiga unit pusher barge. 

Baca Juga: Harga Minyak Melanjutkan Pelemahan Menuju ke Bawah US$ 63 per Barel

Sampai akhir bulan September, TCPI telah merealisasikan penambahan satu unit pusher barge pada bulan Juni 2025. Sedangkan untuk penambahan tiga unit lainnya akan direalisasikan pada akhir tahun 2025.

TCPI menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 193 miliar khusus untuk menambah armada pada tahun ini. TCPI baru merealisasikan sekitar Rp 36 miliar atau masih 18,65% dari anggaran capex penambahan kapal pada 2025.

Anton melanjutkan, saat ini TCPI memiliki 105 unit kapal. Terdiri dari tiga mother vessel, delapan pusher tug, enam pusher barge, 46 tug boat, 35 barge, tiga oil barge, tiga floating crane, dan satu floating terminal station.

Selain armada milik sendiri, TCPI juga menyewa ratusan kapal milik perusahaan pelayaran lain untuk mendukung kebutuhan operasional. "Dengan kombinasi tersebut, tingkat utilisasi armada secara keseluruhan berada pada level yang optimal sesuai kebutuhan pelanggan," ungkap Anton kepada Kontan.co.id, Selasa (30/9).

Tanpa merinci, Anton mengatakan bahwa pada tahun ini TCPI menargetkan peningkatan utilisasi armada melalui beberapa langkah strategis. Upaya ini meliputi diversifikasi kargo angkutan, perluasan basis pelanggan, penambahan kapal baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar, serta optimalisasi jadwal operasional dan perawatan armada secara lebih terencana.

"Dengan penerapan strategi tersebut secara konsisten, Perseroan optimis utilisasi armada akan terus meningkat, sehingga memperkuat kinerja dan daya saing Perseroan di industri pelayaran," imbuh Anton.

Memasuki kuartal terakhir 2025, TCPI memperkirakan akan terjadi peningkatan volume pengangkutan kargo, termasuk untuk jasa ship-to-ship dengan menggunakan floating terminal station. Begitu juga pengangkutan kargo dengan menggunakan mother vessel serta tug & barge yang berpotensi mengalami peningkatan.

TCPI Bidik Kontrak Baru

Baca Juga: Penta Valent (PEVE) Targetkan Penjualan Tumbuh 17% hingga Akhir 2025

Proyeksi peningkatan volume kargo tersebut sejalan dengan penandatangan kontrak pengangkutan yang telah ditandatangani TPCI pada tengah tahun ini. Merujuk keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, pada 18 Juni 2025 TCPI telah menandatangani jasa pengangkutan bijih nikel di Sulawesi Tenggara.

Pengangkutan bijih nikel dengan menggunakan kapal tunda dan kapal tongkang. Periode kontrak berlangsung lima tahun, dan selanjutnya diperpanjang kembali selama lima tahun. Total volume kargo angkutan mencapai 100 juta Metrik Ton (MT), dengan estimasi nilai kontrak US$ 183 juta.

TCPI kembali menandatangani perjanjian pengangkutan bijih nikel di Sulawesi Tenggara pada 9 Juli 2025. Pengangkutan bijih nikel menggunakan kapal motor jenis bulk carier. Total volume kargo angkutan selama 10 tahun kontrak diestimasikan mencapai 100 juta MT, dengan estimasi nilai kontrak US$ 885 juta. 

TCPI masih terus membidik kontrak-kontrak baru. Hanya saja, Anton belum merinci kontrak anyar yang sedang diincar TCPI. "Saat ini kami sedang melakukan negosiasi kontrak baru. Jika kontrak baru tersebut dapat direalisasikan, maka Perseroan akan membuat keterbukaan informasi," kata Anton.

Selain kontrak pengangkutan bijih nikel di Sulawesi Tenggara, pada tahun ini TCPI juga masih melanjutkan pengangkutan kargo batubara berdasarkan kontrak-kontrak jangka panjang yang ditandatangani sebelumnya. "Perseroan juga mendapatkan beberapa pengangkutan untuk spot kargo dari beberapa perusahaan," tandas Anton.

Baca Juga: Electronic City Tebar Hadiah Mobil Wuling dalam Program Spectacular Surprise

Selanjutnya: Potensi Cuan 42,14% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini (30/9/2025) Bergerak Kemana?

Menarik Dibaca: Daftar 8 Film dan Drakor Im Si Wan, Si Pembunuh Bayaran di Film Mantis Netflix

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×