Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) telah merealisasikan penambahan satu unit armada pada kuartal kedua tahun 2025.
Corporate Secretary Transcoal Pacific Anton Ramada menuturkan, penambahan armada TCPI tahun ini dilakukan secara bertahap. Pada kuartal II-2025, TCPI telah merealisasikan penambahan satu unit pusher barge yaitu TCP 3307.
“Saat ini TCPI sedang dalam proses pembangunan beberapa kapal baru,” ungkap Anton, kepada Kontan.co.id, Jumat (4/7) lalu.
Anton tak memerinci berapa total armada yang akan ditambah pada tahun ini. Dia hanya menyebutkan banwa pihaknya menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 400 miliar untuk penambahan armada dan kegiatan docking.
Adapun, hingga saat ini, dana capex yang telah terserap adalah sekitar 52% dari jumlah capex yang disiapkan di 2025.
Baca Juga: Transcoal Pacific (TCPI) Targetkan Kenaikan Pendapatan dan Laba pada 2025
Memasuki semester kedua, manajemen TCPI memproyeksikan kinerja bisnis dapat mencapai target yang telah ditetapkan hingga akhir tahun 2025.
Adapun, salah satu faktor pendorongnya adalah kontrak-kontrak pengangkutan kargo yang masih dimiliki perserpansebagai kelanjutan dari kontrak-kontrak tahun sebelumnya.
Selain itu, pada bulan Juni 2025, TCPI mendapatkan sumber kargo angkutan baru dengan menandatangani kontrak pengangkutan kargo bijih nikel di Sulawesi Tenggara untuk periode kontrak selama 5 tahun yang dapat diperpanjang selama 5 tahun kemudian.
Sementara itu, untuk realisasi bisnis hingga semester I-2025, kata Anton, masih berada di bawah target yang telah ditetapkan sebelumnya. Namun, TCPI optimistis realisasi bisnis di tahun 2025 ini dapat mencapai target yang telah ditetapan.
“Dalam siklus pengangkutan kargo, realisasi volume pengangkutan kargo pada semester II biasanya akan lebih tinggi dibandingkan pada semester I,” kata Anton.
Hingga kuartal I-2025, pendapatan TCPI tercatat sebesar Rp 445,58 miliar, atau meningkat 3,91% dibandingkan Rp 428,78 miliar pada kuartal I-2024.
Sedangkan untuk laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berada di angka Rp 48,59 miliar, atau turun tipis dari semula Rp 49,13 miliar.
Selanjutnya: Minta Restu RUPS, Sinergi Inti Andalan Prima (INET) Mau Tambah Lini Bisnis Baru
Menarik Dibaca: Simak Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Besok Selasa, 8 Juli 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News