kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Strategi Viu menjaga pasar konten film digital lewat produk lokal


Minggu, 31 Maret 2019 / 22:36 WIB
Strategi Viu menjaga pasar konten film digital lewat produk lokal


Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar digital yang masih potensial di Indonesia membuat pebisnis digital global terus berupaya merangsek pasar domestik. Tak kecuali di pasar konten digital film yang makin marak pemain. Salah satunya Viu.

Melihat banyak pemain sejenis yang awalnya mengandalkan konten film box office, perusahaan digital yang berbasis di Hongkong itu punya strategi khusus untuk bisa menarik minat pasar. Termasuk juga Indonesia. Yakni dengan menampilkan konten film Asia, seperti Korea, Jepang, dan negara Asia lainnya.

Sebagai pembeda, Viu juga menampilkan fitur yang disebut Vio Originals, yakni konten film yang berasal dari negara tempat Viu beroperasi. Saat ini, Viu ada di 17 negara termasuk Indonesia. Nah, Viu pun mulai memproduksi konten film lokal sejak tiga tahun lalu. Catatan saja Viu sudah masuk ke pasar Indonesia sejak 2016.

Myra Suraryo, Senior Vice President Marketing Viu Indonesia mengatakan konten lokal yang dihasilkan selain diproduksi sendiri oleh Viu, juga lewat ajang pencarian bakat. Awalnya lewat penulisan skenario film dan untuk tahun ini adalah lewat proposal pengajuan konten film lewat Viu Pitching Forum 2019.

Ajang yang menampilkan 12 finalis tersebut memunculkan pemenang berjudul Star Stealer, karya Aaron Timothy. Menurut Myra, pemenang dari ajang tersebut bakal dibuat konten film berseri hingga mencapai 13 seri. "Seluruh biaya produksi akan kami tanggung," katanya, Sabtu (30/3).

Sayang, Myra tidak merinci total biaya yang akan ditanggung Viu. Yang jelas, konten lokal tersebut dipastikan bakal didistribusikan ke seluruh jaringan Viu yang ada di 17 negara. Selain itu konten lokal tersebut bisa membuat konten film yang ada di Viu lebih beragam.

Sebab konten lokal menjadi salah satu kontribusi bisnis bagi Viu. Apalagi Myra klaim, setiap keberadaan konten lokal khas Indonesia mendapat respon positif pasar. Ini sebagai langkah Viu menjadi pemain penyedia konten film terdepan di pasar Indonesia. "Ini yang kami maui," tuturnya.

Hasilnya memang sudah terlihat. Saat ini, Viu sudah menjangkau tujuh juta konsumen di pasar Indonesia. Dan ia harapkan dapat menambah lebih banyak lagi konsumen di pasar dalam negeri.

Fadjar Hutomo, Deputi Akses Permodalan Bekraf mengatakan langkah Viu ini menyerupai program Akatara dari Bekraf. Jadi pihak Viu yang menjadi pemodal dari proposal film yang masuk. Dan ini bisa membuat industri konten film lokal makin berkembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×