Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembang properti menyambut baik rencana pemerintah memberikan subsidi bunga kredit untuk hunian. Pasalnya, mayoritas penjualan properti menggunakan skema pembayaran kredit.
Pengembang propeti berharap stimulus tersebut dapat mendorong ketertarikan penjualan. "Sebab dengan relaksasi itu orang yang membeli unit tidak langsung membayarkan bunga tetapi beberapa bulan kemudian," kata Indaryanto, Direktur PT PP Properti Tbk (PPRO) kepada Kontan.co.id, Selasa (5/5).
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) ajukan relaksasi pembayaran utang bank
PP Properti juga yakin stimulus kredit bakal menguntungkan masyarakat yang memanfaatkan. Karena setelah menandatangani perjanjian KPR/KPA, pengembang properti akan langsung menerima pembayaran dari bank.
Dalam catatan PP Properti sejauh ini, mayoritas konsumen membeli hunian dengan skema KPA dengan porsi sekitar 45%. Sisanya terdiri dari 35% dengan skema installment dan sebanyak 20% menggunakan skema tunai keras.
PT Intiland Development Tbk pun sepemikiran. Menurut mereka, stimulus tersebut dapat mendorong penjualan properti pada masa ini. "Hanya saja, dengan catatan pandemi virus corona ini segera berakhir," Archied Noto Pradono, Direktur PT Intiland Development Tbk (DILD).