Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana untuk membayarkan subsidi solar sebesar Rp 2.000 per liter kepada PT Pertamina (Persero) untuk sepanjang tahun 2018. Setelah sebelumnya pemerintah memutuskan untuk menambah subsidi solar dari Rp 500 per liter menjadi Rp 2.000 per liter.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar mengatakan akan ada rapat terkait keputusan mengenai subsidi solar pada pekan ini.
Gambarannya pemerintah akan membayar subsidi solar mulai dari awal tahun hingga akhir tahun 2018. "Akan ada meeting hari minggu. Rp 2000 nya sudah. Full year,"ujar Arcandra pada Rabu (25/7).
Seperti diketahui, pemerintah telah memutuskan subsidi solar ditambah Rp 1.500 per liter sehingga total subsidi menjadi Rp 2.000 per liter. Penambahan subsidi solar ini dilakukan agar tetap bisa menjaga daya beli masyarakat, menjaga kondisi keuangan Pertamina, dan agar APBN tetap sehat.
Untuk subsidi solar tahun 2019, pemerintah mengusulkan agar ditetapkan batas atas sebesar Rp 2.500 per liter yang dievaluasi setiap bulan. Langkah ini diambil karena pemerintah memproyeksi Indonesia Crude Price (ICP) pada tahun depan berkisar antara US$ 60 per barel hingga US$ 70 per barel.
Untuk volume solar subsidi tahun depan, pemerintah mengusulkan sebesar 14,5 juta kiloliter (KL) sama dengan proyeksi pemerintah tahun ini. Usulan tersebut berdasarkan realisasi konsumsi solar hingga semester I-2018 yang hanya mencapai sekitar 7,19 juta KL dan himgga akhir tahun diproyeksi hanya sebesar 14.5 juta KL.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News