kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sudah 37 pembangkit listrik beroperasi


Senin, 08 Mei 2017 / 09:59 WIB
Sudah 37 pembangkit listrik beroperasi


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Hingga bulan April 2017, sebanyak 37 pembangkit yang masuk megaproyek listrik 35.000 megawatt (MW) telah  beroperasi. Sehingga, tambahan kapasitas listrik dari 37 pembangkit itu mencapai 743 MW.

Sementara proyek listrik yang masih dalam tahap konstruksi sebesar 13.816 MW, 8.210 MW berstatus telah tanda tangan kontrak atawa power purchasement agreement (PPA),  5.845 MW dalam proses pengadaan. Sisanya, sebesar 7.212 MW masih dalam tahap perencanaan.

Kepala Pusat Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sujatmiko mengatakan, 37 pembangkit listrik tersebut berasal dari energi bersih ramah lingkungan alias energi baru dan terbarukan (EBT).

Proyek setrum ini tersebar dari mulai Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua. "Sebanyak 30 proyek pembangkit listrik menggunakan energi bersih, mulai dari gas bumi, surya, air, hingga biogas. Hanya tujuh proyek yang memakai energi diesel," katanya  kepada KONTAN, Minggu (7/5).

Menurut Sujatmiko, dari 743 MW pembangkit listrik yang telah beroperasi tersebut, untuk pulau terluar dan daerah perbatasan seperti di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua, masih menggunakan pembangkit listrik berbahan bakar solar.

Pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dipilih karena  bisa dibangun dengan cepat  untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Direktur Pengadaan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Supangkat Iwan Santoso menambahkan, tahun ini, pihaknya menargetkan bisa melakukan PPA sampai 15.000 MW dari pembangkit baru.

Sedangkan pada tahun lalu, PLN berhasil meneken PPA dari pengembang listrik swasta atau independent power producer (IPP) sebesar 21.000 MW.

"Realisasi tahun lalu mencapai 21.000 MW. Untuk tahun ini, PLN menargetkan 15.000 MW dari program 35.000 MW. Jadi target tahun ini semua dari PPA," sebutnya kepada KONTAN, Minggu (7/5).

Dari yang sudah berstatus PPA saat ini, PLN mencatat investasi yang telah masuk senilai Rp 280 triliun dari pihak IPP, plus senilai Rp 10 triliun untuk pembangunan transmisi. "Dananya sudah ada, tinggal pencairan saja di bank kalau memang akan memulai proses konstruksi," ujar Supangkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×