Reporter: TribunNews | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) bersama seluruh entitas bisnisnya terus mengembalikan fungsi lahan pascatambang menjadi habitat keanekaragaman hayati di berbagai daerah.
Salah satu upaya dilakukan oleh PT Solusi Bangun Andalas, unit usaha SMGR yang beroperasi di Aceh.
Hingga Juni 2025, perusahaan telah mereklamasi lahan seluas 32,43 hektare dengan menanam 13.424 batang pohon guna memulihkan fungsi ekologisnya sebagai habitat flora dan fauna.
Reklamasi merupakan proses pemulihan atau penataan kembali lahan rusak, tidak produktif, atau tercemar agar dapat dimanfaatkan kembali secara ekonomi, sosial, atau ekologis.
Baca Juga: Cara Cerdas Manfaatkan Lahan Kosong Jadi Usaha yang Menguntungkan
Lahan pascatambang di Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, kini telah ditetapkan sebagai area konservasi. Kawasan ini menjadi tempat hidup beragam jenis flora dan berperan sebagai penyerap emisi karbon serta penghasil oksigen.
Saat ini, terdapat sembilan jenis flora yang dikenal efektif menyerap emisi gas rumah kaca (GRK), antara lain trembesi, sengon, jati, cemara, mahoni daun kecil, pulai, rambutan, pinang, dan mangga.
Selain flora, kawasan ini juga menjadi habitat alami bagi 26 jenis satwa liar yang terdiri atas 21 jenis mamalia, empat jenis burung, dan satu jenis reptil.
Solusi Bangun Andalas juga melakukan penanaman mangrove sebanyak 4.950 batang di pesisir Sungai Krueng Raba, Desa Lampaya, Lhoknga, Aceh Besar, dengan luas lahan mencapai 1,25 hektare. Penanaman ini melibatkan LSM lingkungan dan kelompok masyarakat lokal.
Secara ekologis, mangrove berfungsi sebagai penyerap karbon dan penghasil oksigen yang besar, serta menjadi sumber daya pesisir yang potensial dalam mitigasi pemanasan global.
Corporate Secretary SMGR, Vita Mahreyni, mengatakan bahwa sebagai bagian dari SIG Group, Solusi Bangun Andalas telah menjalankan praktik pertambangan berkelanjutan dengan menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan serta ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya.
Baca Juga: Kini Emas Jadi Aset Cadangan Terbesar Kedua Dunia, yang Pertama Apa?
“Keanekaragaman hayati yang terlindungi dalam lingkungan yang lestari berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem alam, dan meningkatkan daya dukungnya untuk keberlangsungan kehidupan manusia,” ujar Vita, Selasa (5/8/2025).
Vita juga menyampaikan bahwa hingga 2024, SMGR telah mereklamasi total 507,91 hektare lahan pascatambang di seluruh kawasan operasionalnya.
Reklamasi tersebut dilakukan melalui sejumlah anak usaha dan unit usaha, yakni SIG Pabrik Tuban, PT Semen Gresik di Rembang, PT Semen Padang, PT Semen Tonasa, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk di Narogong, Cilacap, dan Tuban, PT Solusi Bangun Andalas di Lhoknga, serta PT Semen Baturaja Tbk.
"Kami berkomitmen melakukan pengelolaan lingkungan yang baik untuk memaksimalkan kemanfaatannya secara berkelanjutan,” ujar Vita.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pemulihan Lahan Pascatambang di Lhoknga Aceh, Ditanami 13 Ribu Pohon,
Selanjutnya: Aktivitas Sektor Jasa AS Tumbuh Mendatar, Sektor Tenaga Kerja Kian tertekan
Menarik Dibaca: Robert Kiyosaki Bilang, Kutukan Bitcoin Agustus buat Investor Bitcoin Lebih Kaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News