kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sudah ada kasus infeksi virus corona, kapan rencana Bio Farma membuat vaksin corona?


Senin, 02 Maret 2020 / 22:40 WIB
Sudah ada kasus infeksi virus corona, kapan rencana Bio Farma membuat vaksin corona?
ILUSTRASI. Petugas Dinas Kesehatan melakukan sterilisasi dan evakuasi tukang kebun rumah yang penghuninya terjangkit Virus Corona di Depok, Jawa Barat, Senin (2/3/2020). Dinas Kesehatan Kota Depok mengevakuasi pekerja di rumah yang terjangkit virus Corona untuk dila


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia telah mengumumkan dua warga Indonesia yang terjangkit virus corona (Covid-2019). Sebagai satu-satunya produsen vaksin dan anitsera di Indonesia, PT Bio Farma (Persero) harus tanggap dan secepatnya memproduksi vaksin corona.

Sebelumnya, Bio Farma pernah menyebutkan telah sudah menjalin kerjasama dengan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Institute yang berada di bawah Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia khusus mengembangkan vaksin Covid-2019.

Baca Juga: Virus corona masuk Indonesia, harga masker di toko online naik berkali-kali lipat

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menyatakan, sejauh ini Bio Farma masih berkomunikasi denganĀ  Lembaga Eijkman dan lembaga luar negeri untuk membuat vaksin corona. "Tapi ini juga masih dalam proses," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (2/3).

Honesti tidak merinci proses yang sedang berjalan saat ini. Pada pertengahan Februari 2020 lalu, Honesti pernah mengatakan, kala komunikasi tersebut baru pembahasan awal. Kolaborasi ini sesuai kapasitas LBM Eijkman di bidang diagnostik virus.

Honesti bilang vaksin tersebut berbasis peptida dari informasi sekuens DNA penderita COVID-19.

Honesti mengungkapkan dengan adanya kondisi darurat seperti saat ini bakal ada prosedur khusus yang bisa dilakukan sehingga proses vaksinnya bisa lebih cepat dilaksanakan.

Dihubungi terpisah. Wakil Kepala Bidang Penelitian Fundamental Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman, Herawati Sudoyo menyatakan, sejauh ini pembuatan vaksin masih dalam tahap perencanaan. "Kami memang sudah lama kerjasama untuk produksi vaksin lainnya seperti hepatitis bersama Bio Farma," ujarnya.

Menurut Herawati, penelitian mengenai vaksin corona bisa dikebut asalkan pihak Balitbangkes yang berwenang terhadap sampel corona bisa berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk dapat melakukan penelitian secepatnya.

Baca Juga: Mitra Keluarga akui 70 tenaga medisnya dipantau usai tangani pasien corona di Depok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×