kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sudah punya 14 aset migas di luar negeri, Dirut Pertamina beri sinyal tambah akuisisi


Selasa, 06 Oktober 2020 / 14:54 WIB
Sudah punya 14 aset migas di luar negeri, Dirut Pertamina beri sinyal tambah akuisisi
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati memberi sinyal akan kembali melakukan akuisisi aset minyak dan gas bumi (migas) di luar negeri kendati saat ini telah memiliki 14 aset disejumlah negara.

Nicke menjelaskan, dalam rangka pemenuhan kebutuhan kilang milik Pertamina maka akuisisi perlu dilakukan.

"Kenapa akuisisi penting dilakukan karena potensi peningkatan dalam negeri butuh waktu, untuk pemenuhan kilang perlu akuisisi di luar negeri dan bawa minyak ke dalam negeri, akan kita lakukan. Ini bagaimana tingkatkan ketahanann penyediaan crude (minyak mentah)," ungkap Nicke dalam diskusi virtual Lemhanas, Selasa (6/10).

Nicke menuturkan lewat proyek kilang yang tengah digarap Pertamina, kapasitas kilang akan meningkat menjadi sebesar 1,8 juta barel per hari sementara estimasi produksi Pertamina dari dalam negeri baru akan mencapai 1,04 juta barel per hari (bph) pada 2025 mendatang.

Baca Juga: Pertamina yakin target produksi minyak 1 juta barel per hari dapat terwujud di 2025

Kendati demikian, Nicke belum mau buka-bukaan soal proses akuisisi yang kini tengah disasar. Dalam catatan Kontan.co.id, Pertamina dikabarkan tengah melakukan diskusi dengan Occidental Petroleum Corp guna mengakuisisi sejumlah aset minyak dan gas bumi di Afrika dan Timur Tengah.

Mengutip Bloomberg.com, pembicaraan antara kedua belah pihak ini masih berlangsung untuk aset migas Occidental di Ghana dan Uni Emirat Arab dengan nilai sekitar US$ 4,5 miliar.

Nicke merinci, produksi dari 14 aset blok migas di luar negeri mencapai 150.000 barrel oil equivalent per day (boepd) dengan tingkatan cadangan mencapai 410 juta barrel oil equivalent (BOE).

Adapun ke-14 aset blok migas Pertamina di luar neger tersebar di Aljazair, Malaysia, Irak, Kanada, Prancis, Italia, Namibia, Tanzania, Gabon, Nigeria, Kolombia, Angola, Venezuela dan Amerika Serikat (AS).

Selanjutnya: Pertamina bentuk tim satgas guna kawal proses tender dan kemitraan proyek strategis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×