Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina optimistis target produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) dapat terwujud pada 2025 mendatang lewat sejumlah upaya optimalisasi produksi dan akuisisi aset.
Target ini bahkan melampaui target pemerintah melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang menargetkan produksi 1 juta barel per hari pada 2030 mendatang.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, pada tahun ini Pertamina berkontribusi sekitar 40% terhadap target produksi minyak nasional tahun ini yang mencapai 750.000 barel per hari.
Ia optimistis, kontribusi tersebut dapat bertambah pada tahun depan menyusul alih kelola Blok Rokan pada Agustus 2021. "Kami targetkan tingkatkan produksi minyak dari 420.000 bph saat ini menjadi 1 juta di 2025," ujar Nicke dalam diskusi virtual yang diselenggarakan Lemhanas, Selasa (6/10).
Baca Juga: Pertamina segera turunkan harga Pertalite di Pulau Jawa, ini syaratnya
Merujuk paparan Nicke, upaya mencapai target produksi 1 juta barel dapat tercapai lewat sejumlah upaya antara lain kontribusi tambahan dari Blok Rokan, akuisisi korporasi, akuisisi aset serta akselerasi pengembangan produksi.
Dengan demikian, pada 2024 nanti produksi dapat mencapai 908.000 bph kemudian di 2025 akan meningkat menjadi 1,04 juta bph.
Kendati demikian, ia memastikan, besaran tersebut masih belum mencukupi untuk kapasitas kilang Pertamina yang kini tengah dalam tahap pembangunan dan pengembangan. Dengan rampungnya 4 proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) dan 1 proyek Grass Root Refinery (GRR) maka kapasitas pengolahan kilang akan meningkat menjadi 1,8 juta.
"Tentu ini belum cukup penuhi kebutuhan kilang kami. Oleh karena itu, kita masih impor sebagian, selain itu kita juga akan beli hasil upstream migas dalam negeri dari KKKS lain," kata Nicke.
Nicke melanjutkan, selain melalui upaya unkonvensional dan eksplorasi area baru, Pertamina berencana mengoptimalkan set migas luar negeri yang dimiliki.
Hingga saat ini Pertamina tercatat memiliki 14 aset migas di luar negeri dan berpotensi bertambah melalui proses akuisisi yang masih tengah dilangsungkan.
Selanjutnya: Kejar target produksi 2021, SKK Migas dorong percepatan pengadaan barang dan jasa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News