kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Sudah stop impor, produksi avtur Pertamina sudah mandiri


Selasa, 26 November 2019 / 13:27 WIB
Sudah stop impor, produksi avtur Pertamina sudah mandiri
ILUSTRASI. Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) PT. Pertamina (Persero) di Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong, Papua Barat, Kamis (21/11/2019). Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati memastikan produksi avtur oleh Pertamina telah dilakukan secara mandiri.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina siap jika pihak swasta turut serta dalam penyediaan avtur sektor industri penerbangan Tanah Air.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati memastikan produksi avtur oleh Pertamina telah dilakukan secara mandiri. Selain itu, Pertamina telah meningkatkan kapasitas Kilang Cilacap sehingga produksi avtur dapat dilakukan dalam jumlah yang lebih besar.

"Sejak Maret 2019 kita sudah berhenti impor avtur dan sejak Juni 2019 sudah mulai ekspor untuk avtur," kata Nicke, Selasa (26/11).

Baca Juga: Soal polemik avtur, Dirut Pertamina: Tantangan ada pada rantai distribusi

Nicke menambahkan, harga avtur Pertamina tergolong kompetitif. Ia menjelaskan, demi menemukan perbandingan harga, Pertamina turut menyediakan avtur bagi maskapai Indonesia di bandara-bandara di luar negeri.

Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, dengan kondisi yang ada maka Pertamina sangat siap jika nantinya swasta turut serta menjajakan avtur.

"Kami sudah siap, seperti yang disampaikan Bu Nicke. Sistemnya sesuai mekanisme pasar saja," terang Fajriyah.

Baca Juga: Ini tiga tantangan Pertamina ke depan versi Dirut

Nicke mengungkapkan panjangnya rantai distribusi avtur ke kawasan Indonesia Timur memang masih menjadi tantangan bagi Pertamina.

Untuk itu, ia bilang Pertamina terus berupaya membangun infrastruktur demi memperpanjang ketahanan pasokan avtur dan sebagai upaya efisiensi oleh Perramina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×