kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,27   6,91   0.74%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Soal polemik avtur, Dirut Pertamina: Tantangan ada pada rantai distribusi


Selasa, 26 November 2019 / 12:57 WIB
Soal polemik avtur, Dirut Pertamina: Tantangan ada pada rantai distribusi
ILUSTRASI. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati


Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina memastikan terus melakukan sejumlah upaya demi menyediakan avtur bagi kebutuhan industri penerbangan dalam negeri.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau menjadi tantangan dalam menyediakan kebutuhan avtur.

"Tantangan adalah membangun distribusi sehingga dapat menekan biaya," terang Nicke dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (26/11).

Baca Juga: Ini tiga tantangan Pertamina ke depan versi Dirut

Nicke menjelaskan, sejatinya harga avtur Pertamina cukup kompetitif untuk kawasan Asia. Sayangnya, rantai distribusi yang panjang membuat harga avtur membengkak.

Ia mencontohkan, avtur yang diproduksi di Kilang Cilacap harus diangkut menuju Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) di pulau besar, selanjutnya avtur tersebut diangkut lagi ke TBBM kecil sebelum disalurkan ke SPBU.

Nicke menambahkan, Pertamina terus berupaya membangun infrastruktur di Indonesia Timur demi memperpanjang ketahanan pasokan avtur.

"Tanggal 10 Desember di Sorong akan kita resmikan infrastruktur disana, avtur yang awalnya 2,5 hari ketahanannya jadi 22 hari," jelas Nicke.

Baca Juga: Ahok bukan Direktur Utama Pertamina, Erick Thohir punya alasan tersendiri

Langkah ini juga sebut Nicke sebagai upaya efisiensi yang dilakukan oleh Pertamina. Nicke menjelaskan, dengan ketahanan energi yang lebih panjang maka distribusi avtur tidak lagi melakukan banyak pengangkutan dan penyaluran yang memakan biaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×