kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sugih Energy (SUGI) siap kelola 44 sumber minyak tua di blok Cepu


Kamis, 30 Januari 2020 / 17:04 WIB
Sugih Energy (SUGI) siap kelola 44 sumber minyak tua di blok Cepu
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Sugih Energy Tbk (SUGI) usai Paparan Publik Tahunan di Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2020).


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati masih sibuk membenahi kondisi internal perusahaan, PT Sugih Energy Tbk (SUGI) tetap mencari peluang ekspansi bisnis demi meraih kinerja yang lebih baik di masa mendatang.

Direktur SUGI David K. Wiranata mengatakan, perusahaan telah menandatangani memorandum of agreement (MoA) dengan PT Nureka untuk mengelola 44 sumur minyak tua di blok Cepu. Kerja sama ini dilakukan guna mendukung program pemerintah yang hendak meningkatkan produksi minyak siap jadi atau lifting.

Ia menyebut, 44 sumur minyak tersebut memiliki potensi kapasitas produksi sebesar 2.000 bopd. Saat ini, baru 3 sumur yang telah beroperasi dengan normal.

Untuk menuntaskan kerja sama tersebut, kabarnya SUGI juga akan membeli sebagian saham PT Nureka. Namun, karena perjanjian dengan PT Nureka baru terjadi di bulan ini, David mengaku masih perlu pembahasan terlebih dahulu di internal perusahaan.

Baca Juga: Sugih Energy (SUGI) siapkan capex Rp 43 miliar di tahun ini

Lantas, ia belum menjelaskan secara rinci perihal rencana akuisisi saham Nureka tersebut. Termasuk nilai investasi yang dibutuhkan secara keseluruhan untuk melakukan kegiatan eksplorasi dan produksi minyak di 44 sumur minyak tua tadi.

Yang terang, proses tersebut diharapkan bisa dilalui secepat mungkin agar SUGI bisa melakukan kegiatan operasional di sumur-sumur tua yang ada di Cepu. “Tahun ini seharusnya sudah bisa produksi dan kami ingin meningkatkan lagi jumlah sumur yang beroperasi secara bertahap,” ungkap David kepada Kontan.co.id, Kamis (30/1).

Selain itu, SUGI menjadi salah satu perusahaan yang diminta oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk melaksanakan penugasan penyediaan pasokan dan infrastruktur gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) untuk pembangkit listrik.

“Sebagai perusahaan migas, kami juga mendapat surat Kepmen mengenai pembangunan infrastruktur dan konversi BBM menjadi LNG untuk pembangkit listrik,” terang David.

Ia pun mengaku, peluang untuk masuk ke bisnis tersebut cukup terbuka. Terlebih, konversi penggunaan BBM menjadi LNG untuk pembangkit listrik diyakini akan mampu mengurangi defisit transaksi berjalan Indonesia.

Baca Juga: Benahi kondisi internal, Sugih Energy (SUGI) rilis laporan keuangan 2018 bulan depan

Dengan adanya sejumlah agenda bisnis tadi, David berharap hal tersebut akan menambah pendapatan SUGI di masa mendatang. Terlebih, perusahaan telah kehilangan salah satu asetnya, yakni Blok Selat Panjang.

Sayangnya, ia enggan bicara panjang lebar mengenai hilangnya aset milik perusahaan tersebut. Ia bilang, adanya masalah internal di kubu SUGI membuat Blok Selat Panjang yang terletak di Riau kini sedang dialihkan ke perusahaan lain.

Lantas, saat ini SUGI hanya memiliki satu aset lagi yakni Blok Lemang, Sumatera Selatan. “Kami memiliki saham di Blok Lemang sebanyak 34%,” tutup David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×