Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto
PADANG. Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) optimis tahun depan produksi beras 2015 akan mencapai swasembada provinsi. Tahun depan produksi beras diharapkan bisa mencapai 3 juta ton naik dari pencapaian produksi beras selama ini 2,5 juta ton setiap tahun.
Sebab tahun ini terlihat ada peningkatan produktifitas beras di sawah. Jika sebelumya, gabah kering giling (GKG) hanya memproduksi 5 juta ton per hektar (ha) kini menjadi 6-8 juta ton per ha. Plus program kawasan rumah pangan lestari.
Kawasan rumah pangan lestari maksudnya adalah masyarakat di Sumbar memanfaatkan sisa perkarangan rumahnya untuk menanam padi. Dampaknya, pendapatan rata rata petani mampu mencapai Rp 25 juta per tahun.
Irwan Prayitno, Gubernur Sumatera Barat mengatakan, sebenarnya Sumbar mengalami surplus produksi beras hingga 800.000 ton per tahun. Namun meski surplus justru beras di Sumbar terbilang mahal. Harga rata-rata beras di Sumbar lebih tinggi dibandingkan harga penjualan.
Sebab beras yang dihasilkan di Sumbar justru dijual ke Riau, Kepulauan Riau dan Jambi.
"Kami akan kawal agar perbatasan di Sumbar untuk menjaga beras produksi lokal untuk diprioritaskan pada pasar Sumbar," kata Irwan pada Rabu (11/12).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News