Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sumitomo Forestry Co Ltd melanjutkan ekspansi properti di Indonesia. Setelah melebarkan bisnis rumah tapak di Kota Bekasi, perusahaan asal Jepang ini akan memasarkan area pengembangan serba guna di area penyangga Jakarta lainnya, yakni Kota Depok.
Presiden Direktur Sumitomo Forestry, Toshiro Mitsuyoshi, mengungkapkan proyek ini menjadi pembangunan area properti ketiga Sumitomo Forestry di Indonesia. Sebelumnya, pada tahun 2017 Sumitomo Forestry mengembangkan proyek rumah tapak di Kota Bekasi, kemudian pada tahun 2021 berekspansi ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Untuk proyek di Depok ini, Sumitomo Forestry menggandeng pengembang real estate asal Indonesia, PT Graha Perdana Indah (GPI). Mereka akan mengembangkan kawasan hunian berkonsep Jepang di dalam kawasan perumahan Gardens at Candi Sawangan.
Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) bukukan marketing sales Rp 3,4 triliun hingga kuartal III
Penandatanganan joint venture telah dilakukan pada Rabu (1/2). Proyek ini akan mengembangkan unit rumah tapak dan ruko dengan total investasi mencapai 3,9 miliar Yen. Total unit yang akan dipasarkan sebanyak 346, terdiri dari 305 rumah dan 41 unit ruko yang akan dibangun di atas lahan seluas 5,7 hektare.
Sumitomo Forestry dan GPI menargetkan konstruksi akan dimulai pada Maret 2024 dan serah terima akan selesai pada Maret 2026. "Target pasar utama adalah keluarga muda yang pergi ke pusat kota Jakarta untuk bekerja," ungkap Toshiro dalam rilis yang disiarkan Rabu (2/2).
Lokasi proyek ini terletak sekitar 20 kilometer ke arah barat daya pusat kota Jakarta, dengan akses 5 kilometer dari pintu Tol Lingkar Luar Jakarta 2. Akses akan bertambah dengan perpanjangan Jakarta Outer Ring Road 2 yang ditargetkan selesa tahun ini.
Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) dan Sumitomo Forestry menggarap proyek di Makassar
Toshiro bilang, proyek properti ini juga akan memperoleh sertifikasi untuk konsep perumahan ramah lingkungan. Sumitomo Forestry dan GPI akan mengupayakan dekarbonisasi atau mengurangi jumlah emisi CO2 selama proses konstruksi maupun saat rumah sudah dihuni.
"Memanfaatkan keahlian kami dalam desain dan perencanaan baik di Jepang maupun di luar negeri, kami akan menyeimbangkan fungsi dan desain. Kami bertujuan untuk memperoleh sertifikasi EDGE yang merupakan penilaian kinerja lingkungan bangunan," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News