Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) terus mengembangkan kawasan Summarecon Bekasi. Selain mengembangkan hunian dan proyek komersial, perusahaan juga terus menjajakan lahan kavling, yang akan disulap menjadi Bekasi Central Business District (BCBD).
Total lahan yang dijual di kawasan BCBD tersebut sekitar 8 hektare (ha) dan 2 ha diantaranya sudah terjual untuk dikembangkan menjadi gedung perkantoran. Salah satunya dibeli oleh Bank Mandiri seluas 2.000 ha dan sedang dalam proses pembangunan saat ini.
Albert Luhur, Executive Director SMRA mengatakan, saat ini pihaknya juga sedang melakukan pembicaraan dengan beberapa perusahaan untuk penjualan enam kavling lahan. "Sebagian besar yang lagi kami jajaki itu adalah perusahan otomotif yang ingin bukan kantor dan showroom," katanya, Sabtu (24/3).
Harga lahan komersial yang dijual di BSCD tersebut sekitar Rp 15 juta per meter persegi (m2). Ada total 55 kavling yang dipasarkan dengan harga tersebut. Dua diantarnya sudah terjual dan enam kavling yang masih dalam proses penjajakan. Namun, lahan lebih strategis yang menghadap ke jalan utama sebanyak enam kavling dipasarkan dengan harga Rp 24 juta per m2.
Sementara untuk hunian, SMRA baru saja meluncurkan kluster hunian dua lantai yang menyasar keluarga muda kategori pasar millenial. Perusahaan meluncurkan Kluster Burgundy Residence tahap III sebanyak 92 unit. Produk ini disajikan dengan empat tipe ukuran yaitu Scarlet (6x11), Magenta (7x 13), Vermilion (8x3) dan tipe Carmine (5 x11) yang dipasarkan dnegan harga mulai Rp 850 juta -Rp 1,5 miliar.
Carmine ini merupakan tipe baru yang akan dibangun SMRA di Kluster Burgundy yang harganya Rp 850 juta. Pada pengembangan tahap pertama dan kedua sebelumnya, hanya diluncurkan tiga tipe dengan harga di atas Rp 1 miliar. Akan ada sebanyak 28 unit tipe baru dalam pengembangan ketiga ini untuk menyasar millenial.
Kluster Burgundy Residence merupakan kluster pertama dari rencana pengembangan kawasan seluas 30 hektare (ha) yang dinamai kawasan Orchad. Kawasan ini diperkenalkan sejak pertengahan 2017.
Sementara, untuk menyasar kelas yang lebih mapan, Summarecon Bekasi akan meluncurkan kluster hunian premium sebanyak 160 unit usai Lebaran tahun ini. Hunian tersebut akan dibanderol mulai dari Rp 2,8 miliar-Rp 5 miliar per unit.
SMRA akan mengembangkan produk tersebut lewat anak usahanya PT Summarecon Property Development bersama dengan Sumitomo Forestry Singapore Ltd. Kluster itu akan dibangun di lahan seluas 44.000 m2 dan akan menelan investasi US$ 30 juta. Pemasarannya akan dilakukan dalam dua tahapan.
Albert bilang, pihaknya berani merilis hunian premium di Summarecon Bekasi karena dari pengamatan yang dilakukan perusahaan penduduk Bekasi yang berpendapatan tinggi itu sangat banyak dan keinginan untuk mendapatkan hunian yang bagus dan nyaman cukup besar. "Kami melihat transaksi secondary dengan harga Rp 3 miliar di Summarecon Bekasi sangat banyak. Itu tandanya bahwa pasar rumah mewah di sana masih ada," ujar Albert.
Lalu untuk produk komersial, Summarecon Bekasi juga berencana meluncurkan ruko pada semester II mendatang. Hanya saja, Albert belum bersedia menyampaikan lebih detail terkait rencana tersebut.
Summarecon Bekasi merupakan kawasan kota mandiri seluas 240 hektare (ha). Saat ini, baru sekitar 60% dari total lahan yang sudah dikembangkan. Albert bilang, landbank yang dimiliki saat ini akan dikembangkan secara bertahap ke depan dengan proyek-proyek yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Hingga saat ini, Summarecon Bekasi sudah membangun dan menyerahterimakan 2.000 unit rumah ke konsumen dan 3.000 unit apartemen. Sekitar 75% dari total unit yang telah dihandover tersebut sudah dihuni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News