Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES) membidik pertumbuhan kinerja pada level double digit di tahun ini. Guna mencapai target tersebut, BLES menyiapkan strategi ekspansi secara operasional dan bisnis.
Corporate Secretary Superior Prima Sukses Andrew mengatakan, operasional pabrik di Banjarnegara bakal dimulai pada pertengahan tahun ini. Selain itu, BLES juga akan meningkatkan utilisasi di Pabrik 1 dan Pabrik 2 pasca penambahan kapasitas mesin pada tahun lalu.
Sembari mengantisipasi tantangan industri, BLES akan terus menjalankan strategi ekspansi berkelanjutan, terutama di luar Pulau Jawa. Guna memuluskan strategi bisnis pada tahun ini, BLES menyiapkan belanja modal (capex) sekitar Rp 300 miliar - Rp 350 miliar.
"Kami berharap bahwa pendapatan maupun laba bersih bisa mencapai double digit tahun ini. Dengan fundamental yang kuat, BLES siap melangkah lebih jauh dalam memperkuat posisinya di industri bahan bangunan Indonesia," kata Andrew dalam rilis yang disiarkan Kamis (27/3).
Baca Juga: Laba Superior Prima (BLES) Tumbuh 8,78% Jadi Rp 160,3 Miliar pada 2024
Dari sisi kinerja, sepanjang tahun lalu top line dan bottom line BLES kompak menanjak .Emiten manufaktur batu bata ringan untuk bahan baku industri properti dan konstruksi ini meraih laba bersih sebesar Rp 160,30 miliar.
Keuntungan BLES tumbuh 8,78% secara tahunan (year on year/yoy). Sebagai perbandingan, BLES membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp 147,36 miliar pada 2023.
Pertumbuhan laba bersih BLES sejalan dengan kenaikan penjualan. BLES mencetak penjualan bersih senilai Rp 1,46 triliun pada 2024, atau naik 7,35% dibandingkan capaian Rp 1,36 triliun pada 2023.
Mayoritas pendapatan emiten yang tercatat (listing) di Bursa Efek Indonesia pada 8 Juli 2024 ini didapat dari penjualan bata ringan Autoclaved Aerated Concrete (AAC) kepada pihak ketiga, yang tahun lalu mencapai Rp 1,45 triliun.
Penjualan bata ringan AAC kepada pihak ketiga meningkat 7,40% ketimbang tahun 2023, yang kala itu sebesar Rp 1,35 triliun. Selain itu, penjualan BLES diperoleh dari produk semen mortar kepada pihak ketiga sebesar Rp 5,36 miliar.
Secara wilayah, penjualan BLES dominan di Pulau Jawa, yakni senilai Rp 1,30 triliun sepanjang tahun lalu. Sedangkan penjualan di Luar Jawa sebesar Rp 156 miliar. Penjualan BLES di Luar Jawa melonjak 225,06% dibandingkan Rp 47,99 miliar pada 2023.
Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok penjualan BLES ikut naik sebanyak 5,46% (yoy) menjadi Rp 993,75 miliar. Hasil ini membuat BLES mengantongi laba bruto sebesar Rp 469,16 miliar pada 2024, atau tumbuh 11,47% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sepanjang tahun lalu, jumlah beban usaha BLES melejit 25,68% (yoy) menjadi Rp 250,07 miliar. Hasil ini membuat laba usaha BLES menyusut 1,27% (yoy) dari Rp 221,90 miliar menjadi Rp 219,08 miliar pada 2024.
Pada periode yang sama, beban lain-lain BLES terpangkas 46,11% (yoy) menjadi Rp 15,80 miliar. Pada tahun lalu, BLES mencatatkan beban pajak penghasilan sebesar Rp 42,39 miliar.
Baca Juga: Superior Prima (BLES) Transisi ke EBT, Gandeng Suryanesia Pasang PLTS Atap
Emiten yang memiliki produk unggulan Blesscon ini membukukan laba tahun berjalan pada tahun 2024 sebesar Rp 160,89 miliar. Meningkat 6,58% dibandingkan laba tahun berjalan BLES pada 2023, yang kala itu sebesar Rp 150,95 miliar.
Andrew mengungkapkan pertumbuhan kinerja BLES ikut ditopang oleh naikan margin laba. Andrew bilang, margin laba BLES meningkat 1,2% dari 30,9% pada 2023 menjadi sekitar 32% pada tahun 2024.
"Selama 2024, produk bata ringan masih menjadi tulang punggung penjualan Perseroan. Kontribusi produk tersebut mencapai 99% dari total penjualan," kata Andrew.
Selanjutnya: Laba Superior Prima (BLES) Tumbuh 8,78% Jadi Rp 160,3 Miliar pada 2024
Menarik Dibaca: Mudik Pakai Motor? Ini 9 Komponen Motor yang Wajib Diperiksa Sebelum Mudik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News