Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar jasa penyewaan krane diperkirakan masih akan terus menjanjikan pada tahun 2020. Dengan kondisi yang demikian, emiten jasa konstruksi dan penyewaan krane, PT Superkrane Mitra Utama Tbk menargetkan pendapatan perseroan bisa tumbuh dua digit bila dibandingkan pendapatan tahun 2019 yang diproyeksikan sebesar Rp 700 miliar.
“Tahun depan rencananya akan kita usahakan 10%-20%,” kata Sekretaris Perusahaan Superkrane, Eddy Gunawan dalam paparan publik yang berlangsung pada Senin (16/12).
Baca Juga: Emiten batubara upayakan memenuhi kewajiban DMO batubara tahun ini
Saat ini, perseroan tengah menjajaki kemungkinan memasuki proyek-proyek infrastruktur seperti proyek light rail transit (LRT), mass rapid transit (MRT), pelabuhan laut, pelabuhan udara, dan lain-lain sebagai penyedia jasa penyewaan krane.
Pasalnya, sebelumnya perseroan memang sudah pernah mengantongi kontrak sebagai penyedia penyewaan krane di sejumlah proyek-proyeksi infrastruktur dengan perusahaan konstruksi pelat merah seperti misalnya PT Adhi Karya (Persero).
Pada sepanjang Januari - September 2019 saja misalnya, Adhi Karya ) tercatat menyumbang Rp 52,20 miliar atau sekitar 9,43% dari total pendapatan perseroan di periode tersebut.
“Kalau dari manajemen kami melihat proyek-proyek yang sedang berjalan itu kalau dari pengalaman sebelumnya biasanya diperpanjang terus,” terang Eddy (16/12).
Baca Juga: Pacu kinerja, begini strategi Astrindo Nusantara (BIPI)
Di sisi lain, perseroan juga mencatat terdapat beberapa proyek-proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang sudah memasuki tahap pembangunan sipil. Pasalnya, penggunaan krane menjadi penting ketika tahap pembangunan sudah memasuki tahap pembangunan konstruksi sipil.
Tidak hanya itu, emiten yang memiliki kode saham SKRN juga masih mengantongi kontrak dengan nilai sekitar Rp 419 miliar selama lima tahun dengan British Petroleum (BP) Indonesia hingga 2021 mendatang. Hal ini diyakini mampu turut menunjang perolehan pendapatan perseroan di tahun 2020.
Seiring dengan hal tersebut, perseroan berencana menambah jumlah kepemilikan sebanyak 13 alat berat di tahun 2020. Untuk membiayai rencana tersebut, perseroan akan mengalokasikan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 131 miliar - Rp 150 miliar.
Adapun jumlah alat berat perseroan per November 2019 tercatat sebanyak 342 unit.
Baca Juga: Hingga tutup tahun, Superkrane (SKRN) targetkan pendapatan mencapai Rp 700 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News